Suara.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia menolak memenuhi undangan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Terkait hal itu, mantan Aktivis 98, Hari Purwanto menila seharusnya mahasiswa mengambil kesempatan itu untuk bisa berdialog dengan Jokowi untuk membahas tuntutannya.
Dia menyebutkan, zaman sekarang semestinya bisa membangun ruang demokrasi. Sebab, menurutnya, di eranya dulu begitu sulit bagi mahasiswa untuk berkonsolidasi tertutup lantaran banyak yang mengintai.
"Kemarin presiden membuka ruang dialog, semestinya saat itu teman-teman, saran saya kepada adik-adik ini langsung melakukan konsolidasi dan menyambut ajakan tersebut," kata Hari dalam diskusi bertajuk Demo Mahasiswa Aksi dan Substansi di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).
Justru pada masa sekarang, ruang keterbukaan mesti digunakan sebaik-baiknya. Dengan demikian ia menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk tidak perlu khawatir kalau ada ajakan berdialog bahkan dengan presiden langsung.
"Sekarang eranya keterbukaan kenapa harus khawatir berkomunikasi dengan namanya pemerintah," ujarnya.
Untuk diketahui, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra membenarkan dapat undangan terbuka dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk Badan Eksekutif Mahasiswa se- Universitas Indonesia, Jumat (27/9/2019). Tapi undangan Jokowi itu ditolak.
Undangan terbuka itu dalam rangka berdialog mengenai permasalahan yang dituntut dalam demonstrasi di Gedung DPR, Selasa (24/9/2019).
"Iya benar kami dapat undangan, untuk semua ketua BEM se-Indonesia, bukan hanya BEM UI saja, (undangan itu) kami tolak," kata Manik di Kota Depok, Jawa Barat kepada Suara.com.
Baca Juga: Sisir TKP Mahasiswa UHO Tewas, Polisi Temukan 3 Selongsong Peluru di Got
Ia mengatakan undangan dialog terbuka bersama presiden untuk semua BEM se-Indonesia, BEM UI mengeluarkan beberapa pernyataan. Dan BEM se-Indonesia Univeritas Indonesia memutuskan untuk tidak menghadiri undangan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan