Suara.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sudah menempuh sejumlah langkah proaktif terkait antisipasi rasa pelajar atau peserta didik SMA/SMK.
Terdapat tiga langkah proaktif yang dilakukan Disdik Jabar. Pertama, menerbitkan nota dinas untuk memastikan semua peserta didik mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Disdik Jabar kemudian memerintahkan kepala sekolah dan guru untuk memantau para siswanya.
"Para guru diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengertian untuk melindungi para siswa dari provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Kepala Disdik Jabar, Dewi Sartika, di ruang kerjanya, Jabar, Senin (30/9/2019).
Menurut Dewi, pihaknya juga telah membangun komunikasi dan koordinasi dengan semua komunitas pendidikan, mulai dari Kadisdik kabupaten/kota se-Jabar, kepala sekolah, sampai jajaran kepolisian.
"Kami sudah berkoordinasi dan berkerja sama dengan jajaran kepolisian untuk memberikan arahan pencegahan unjuk rasa di kalangan pelajar, selain mengintensifkan perhatian terhadap kehadiran dan ketidakhadiran yang terkoordinasi antara sekolah dan orang tua," katanya.
Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 9 tahun 2019, menurut Dewi, kepala sekolah dan guru harus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan soal ujuk rasa di kalangan pelajar.
Selain mengawasi, melindungi keamanan, dan keselamatan peserta didik di dalam maupun luar sekolah, kepala sekolah dan guru wajib menjalin kerja sama dengan orang tua dan wali sekolah, serta membangun komunikasi yang harmonis dengan peserta didik.
"Diperlukan guru yang kreatif dengan menerapkan berbagai model pembelajaran, agar peserta didik memiliki karakter, literat dan kompetensi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, serta kolaboratif," kata Dewi.
"Apalagi pelajar memiliki energi yang banyak dalam memperlihatkan ekspresinya. Kepala sekolah dan guru harus memfasilitasi gagasan-gagasan, opini, pendapat para pelajar sekaligus memberikan apresiasi kepada mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Cetak Generasi Muda Berkarakter dengan Jabar Masagi
Dewi juga menyatakan, pihaknya sudah meluncurkan sejumlah program penguatan pendidikan karakter, seperti Jabar Masagi. Program tersebut bertujuan untuk mencetak pelajar yang berkarakter, berilmu, beriman, dan sehat jasmani.
Para siswa di diharapkan akan lebih bijak menyikapi berbagai masalah yang terjadi di sekitarnya, sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
"Di tingkat provinsi, terdapat Forum OSIS Jawa Barat (FOJB), Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH), yang merupakan media peserta didik untuk berorganisasi dan berekspresi," ucapnya.
Imbauan untuk Orang Tua
Merujuk pada Peraturan Mendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Dewi mengajak orang tua/wali peserta didik untuk sama-sama memantau keselamatan dan keamanan anaknya selama di rumah atau di luar rumah.
"Orang tua diimbau dapat bekerja sama, saling menjaga diri, menjaga putra-putrinya, agar betul-betul melaksanakan tugas masing-masing dan memastikan anaknya belajar sebagaimana mestinya," katanya.
Dewi minta orang tua membangun komunikasi secara intens dengan kepala sekolah maupun guru.
Berita Terkait
-
Terima Kunjungan Swedia, Gubernur Jabar Siap Tindaklanjuti Kerja Sama
-
Atalia Praratya: Perempuan Jadi Garda Terdepan Keluarga Mencegah Hoaks
-
Proses Lelang Pembangunan 2020 Dapat Dilakukan Tahun Ini
-
MUA Ikut Gejayan Memanggil 2, Poster 'Terima Jasa Makeup' Bikin Salfok
-
Ridwan Kamil Cetak Generasi Muda Berkarakter dengan Jabar Masagi
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres