Suara.com - Evi Apita Maya mengaku lega usai dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024. Anggota dari dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu resmi menduduki Senayan setelah berjibaku dengan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Nama Evi sempat viral lantaran foto yang ia gunakan saat berkampanye dianggap telah diedit berlebihan sehingga terlihat lebih cantik dari aslinya. Namun, kini Evi bersyukur karena telah dilantik menjadi anggota DPD RI.
"Lega alhamdulillah semua sudah berjalan dengan lancar," kata Evi di Gedung KK, Kompleks Parlemen, Selasa (1/10/2019).
Evi menerangkan seusai dilantik akan fokus kepada tugasnya. Menjadi perwakilan dari daerah pemilihan NTB, Evi tidak akan lupa dengan segala kewajibannya menjadi wakil rakyat.
"Insyallah saya akan menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai DPD RI khususnya untuk dapil NTB dan semoga nanti DPD ke depannya akan lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya, Evi sempat digugat oleh caleg pesaingnya yakni Farouk Muhammad. Setelah menang gugatan pada sidang putusan sengketa hasil pemilu legislatif yang digelar di MK pada Jumat (9/8/2019) lalu, Evi mengaku sama sekali belum berkomunikasi dengan Farouk. Namun ia tidak menutupi kalau seandainya bisa berkomunikasi dengan sosok yang menggugatnya.
"Sampai sekarang saya belum komunikasi dengan beliau tapi insyallah nanti kalau memang ada kesempatan waktu saya akan komunikasi dengan beliau," katanya.
Berita Terkait
-
Ahli Fotografi: Evi Apita Maya Manipulasi Foto di Lembar Kampanye
-
Digugat Caleg Petahana, MK: Evi Apita Lolos Bukan karena Editan Foto
-
Digugat Caleg karena Edit Foto Cantik, Evi Berharap Ini ke Hakim MK
-
Edit Foto Terlalu Cantik, Sidang Gugatan ke Caleg Evi Apita Berlanjut di MK
-
Digugat Editan Foto Kampanye Terlalu Cantik, Caleg DPD Evi Apita Bela Diri
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO