Suara.com - Ketua DPD RI baru La Nyalla Mattalitti mengatakan kans anggota DPD untuk masuk bursa calon ketua MPR masih terbuka. Ia juga menginginkan posisi ketua dipimpin oleh perwakilan DPD.
Hal itu dikatakan La Nyalla di sela-sela rapat penentuan perwakilan anggota DPD untuk pimpinan MPR pada Rabu (2/10/2019) malam ini.
"Kalau bisa, kenapa tidak. Kalau tidak, kenapa bisa," kata La Nyalla di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Kendati begitu, ia masih menunggi mengerucutnya salah satu dari sejumlah nama yang diusul menjadi perwakilan anggota DPD di pimpinan MPR. Nama-nama yang telah muncul tersebut di antaranya yakni Yorrys Raweyai, Fadel Muhammad, GKR Hemas, Jimmly Asshiddiqie, dan Dedi Iskandar.
"Nanti dulu wakil ketua MPR dari siapa dulu. Bisa Yorrys, Fadel, Bu Hemas atau Pak Jimly, bisa Pak Dedi. Kami tunggu hasilnya setelah daftarkan dan pemilihan dulu siapa orangnya kita belum tahu," ujar La Nyalla.
Sebelumnya, La Nyalla mengaku enggan untuk maju meramaikan bursa calon pimpinan MPR. Hal itu disampaikan La Nyalla seusai resmi diambil sumpah oleh Ketua Mahkamah Agung M Hatta Ali pada Rabu dini hari.
Ia berujar menyerahkan sepenuhnya mekanisme keterwakilan unsur DPD dalam pimpinan MPR kepada forum anggota. Namun begitu, ia juga mengaku tak tahu menagu siapa nantinya yang bakal mewakili DPD di pimpinan MPR.
"Saya serahkan ke forum saja. Belum tahu saya. Tadi kan harusnya milih ketua kelompok ya saya tunda dulu karena kita semua capek," kata La Nyalla di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu dini hari.
La Nyalla juga memastikan kembali bahwa dirinya tak akan latah ikut mengajukan diri menjadi salah satu dari 10 pimpinan MPR.
Baca Juga: La Nyalla dan Mantan Ketum PSSI di Roda Pemerintahan Indonesia
"Oh enggak, saya tidak, saya taat aturan," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat