Suara.com - Eks anggota Presidium Alumni (PA) 212, Faizal Assegaf menanggapi pamitnya Fahri Hamzah dari DPR RI.
Faizal Assegaf membalas tulisan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang diunggah melalui media sosial Twitter belum lama ini.
Fahri Hamzah menuliskan cuitan bertajuk 'Aku Pamit' dan memberikan pesan kepada anggota DPR RI yang baru terpilih.
"Malam ini, 1/10/2019 aku pamit kawan, majulah kalian ke depan. Ada generasi baru di dalam ruang sidang dan ada generasi baru di jalanan. Berdebatlah kalian. Kalian harus berlatih menggunakan pikiran. Jangan undang kekerasan masuk ruang perdebatan nanti kita semua menyesal," tulis Fahri Hamzah.
Ia lalu menyampaikan permohonan maafnya selama menjabat sebagai wakil rakyat. Sesudah itu, ia berharap kelak rakyat bisa menerimanya sebagai teman setelah pensiun dari DPR RI.
"Aku mohon maaf atas segala kesalahan yang aku sengaja atau tidak. Aku manusia biasa, pejabat juga manusia. Kita semua manusia. Kita adalah saudara yang harus siap saling menerima. Aku menerima kalian dan aku mohon diterima sebagai kawan biasa. Kawan dalam perjalanan," imbuhnya.
Cuitan itu seketika dibanjiri ribuan komentar dari warganet, tampak salah satunya Faizal Assegaf.
Faizal memberikan tanggapan singkat. Ia memaafkan Fahri Hamzah dan mempersilakannya kembali menjadi rakyat biasa.
"Sudah kami maafkan, monggo kembali ke habitat sebagai rakyat," balas Faizal Assegaf, Rabu (2/10/2019).
Baca Juga: Pamit Jadi Anggota DPR, Fahri Hamzah: Terimalah Aku Sebagai Kawan Biasa
Diketahui, posisi Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua DPR RI akan berakhir pada 30 Oktober 2019 mendatang. Ia pun memohon pamit melalui media sosial.
Ia mundur dari Gedung Senayan setelah menjadi wakil rakyat selama tiga periode (2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019). Setelah tak menjabat, Fahri Hamzah akan menerima uang pensiun yang diberikan seumur hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO