Suara.com - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengakui memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada Maspupah (49), ibunda Maulana Suryadi (23), pemuda yang tewas seusai ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Polisi menyebut pemberian uang kepada keluarga korban sebagai bentuk berbelasungkawa atas tewas Maulana akibat sesak napas terkena gas air mata.
"Kalau misalnya seseorang memberikan turut berduka boleh tidak? Ya boleh ya," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (4/10/2019).
Pemberian uang itu sebelumnya disampaikan Maspupah saat hendak diajak untuk menengok jasad Maulana di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Wanita berkerudung itu mengaku uang Rp 10 juta dalam amplop itu diberikan seorang anggota polisi. Awalnya, Muspupah tak mengenali wajah Maulana yang sangat berbeda. Misalnya, ada luka bengkak pada bagian pipi jenazah Maulana.
"Terus saya tanya ke polisi kok kupingnya berdarah Pak kenapa nih anak saya," kata Maspupah saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, siang tadi.
Selain itu, kata Maspupah, ada pula darah yang keluar dari telinga kiri jenazah Maulana.
"Terus saya tanya ke polisi kok kupingnya berdarah Pak kenapa nih anak saya," ucapnya.
Hanya, kata Maspupah ketika itu dirinya tidak lagi memperpanjang urusan tersebut. Sebab, dirinya benar-benar sudah merasa cemas.
Baca Juga: Demo DPR Telan Nyawa Jukir, Polisi Bantah Maulana Alami Kekerasan
Tiba-tiba, kata Maspupah, salah seorang anggota polisi memintanya untuk membuat surat pernyataan jika Maulana tewas akibat sesak napas dan terkena gas air mata saat demo di kawasan DPR RI berujung rusuh.
Tidak lama usai membuat surat pernyataan tersebut, Maspupah lantas diajak salah satu anggota polisi untuk ke dalam ruangan. Di sana, polisi tersebut menyodorkan uang sebesar Rp 10 juta kepada Maspupah, sebagai uang duka cita untuk mengurus pemakaman jenazah Maulana.
"Polisi itu ke kamar Bu sini, Bu saya mau ngomong, turut berduka cita ya bu. Kata saya ya, makasih. Di-amplopin saya, ini apaan nih pak, kata dia ini buat ngurus jenazah anak ibu," ucapnya.
Berita Terkait
-
Pendemo DPR Berkafan Darah, Penggali Kubur Bergidik, Keluarga Histeris
-
Anak Tewas Usai Ikut Demo, Ibunda Maulana: Saya Orang Kecil, Dia Polisi
-
Cerita Tewasnya Maulana saat Demo DPR, Ini Kejanggalan Versi Keluarga
-
Korban Tewas Demo DPR, Kata Maaf dan Pijatan Terakhir Maulana untuk Ibunda
-
Demo DPR Telan Nyawa Jukir, Polisi Bantah Maulana Alami Kekerasan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya