Suara.com - Waketum Partai Gerindra Arief Pouyono menyarankan agar para pejabat negara dapat belajar ilmu bela diri. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul terjadinya insiden penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.
Tak sekadar belajar ilmu bela diri untuk menangkis serangan semacam yang dialami Wiranto, Pouyono bahkan mengusulkan pejabat turut mempelajari ilmu kebal, semisal debus.
“Waduh sudah sangat membahayakan bagi pejabat-pejabat negara ya,” kata Pouyono kepada wartawan, Jumat (11/10/2019).
“Ini pejabat negara harus pada tirakat untuk belajar ilmu kebal ya untuk menjaga jaga jaga diri. Banyak kok tempat belajar ilmu kebal atau ilmu debus misalnya di Banten,” ujarnya.
Pouyono mengatakan serangan terhadap Wiranto juga merupakan peringatan kepada para pejabat. Maka dari itu usulan mempelajari debus dianggap Pouyono menjadi penting sebagai benteng pertahanan mengatasi serangan.
“Dengan adanya serangan terhadap Wiranto dengan senjata tajam ini merupakan warning bagi bagi pejabat negara akan serangan-serangan yang ingin mengacau negara,” tutur Pouyono.
Diketahui, Wiranto ditusuk Pukul 11.55 WIB di Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Wiranto ditusuk saat ingin meninggalkan Pandenglang menuju helipad.
Pelaku penusukan merupakan suami istri di antaranya Fitri Andriana yang tinggal di Kampung Sawah, Pandeglang. Sementara eksekutor penusuk Wiranto bernama Syahril Amansyah lahir di Medan 24 Agustus 1988. Keduanya ditangkap dan dibawa ke Mako Polsek Menes.
Baca Juga: Jamin Insiden Wiranto Tak Ganggu Pelantikan Jokowi, Luhut: Live Must Go On
Berita Terkait
-
Wiranto Ditusuk, Jimly Khawatir Keamanan Jokowi karena Suka Blusukan
-
Stres Pimpinan JAD Tertangkap, Motif Abu Rara Tikam Wiranto
-
Penusukan Wiranto, Menkominfo Berikan Himbauan
-
Lindungi Wiranto, Kapolsek Menes Ditusuk Lima Kali Istri Teroris Abu Rara
-
Cuit Penusukan Wiranto Settingan, Hanum Rais Dipolisikan Relawan Jokowi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi