Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memfasilitasi pemulangan enam pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ( PALI) ke kampung halaman. Mereka didampingi oleh pegawai Kemnaker dan diterima oleh Bupati PALI, Ir H Heri Amalindo, MM, dan Kepala Disnakertrans PALI, H Usman Dani, di rumah dinas bupati, Senin (14/10/2019).
Keenam PMI ini rencananya akan bekerja ke Taiwan sebagai Penata Laksana Rumah Tangga melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT KBR, di Jakarta. Namun dalam prosesnya terdapat kejanggalan.
Calon pekerja migran diminta mengganti alamat KTP-nya menjadi Lampung Timur. Mereka diliputi ketidakpastian karena harus pulang pergi sebanyak 5-7 kali dalam kurun waktu 3 bulan selama prosesnya.
Menurut salah satu calon PMI asal PALI, Leni Marlina, ia merasa khawatir karena kejanggalan-kejanggalan ini.
"Proses pembuatan paspor dilakukan di kantor Imigrasi Lampung pada jam satu dini hari", katanya.
Namun kini, Leni mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat bertemu kembali dengan keluarga.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati, Kepala Dinas dan bapak-bapak dari kementerian yang telah menjaga kami" ujar Leni sambil terisak haru.
Permasalahan ini awalnya disampaikan ke Disnakertrans PALI melalui DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Pengaduan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN), Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Bina Penegakan Hukum Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, dengan melakukan sidak ke kantor P3MI ke PT KBR, Jakarta Timur. pada Senin (7/10/2019).
Selanjutnya PMI tersebut dibawa ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC), Kemensos, Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Kemnaker Minta Generasi Muda Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0
Bupati Heri menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kepulangan warganya, sehingga dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Ia berharap, kejadian ini tidak berulang kembali dan dapat menjadi pelajaran dan tidak mudah tergiur bujuk rayu sponsor.
Dalam rilisnya, Kasubdit Perlindungan TKI, Dit. PPTKLN, Kemnaker, M Ridho Amrullah, menyebut, berdasarkan informasi dan hasil pemeriksaan bersama Pengawas Ketenagakerjaan, para PMI diminta mengganti alamat untuk mempermudah memenuhi persyaratan bekerja di Taiwan.
"Kemnaker tidak akan segan memberi sanksi kepada P3MI yang terbukti melakukan pelanggaran," lanjut Ridho.
Direktur PPTKLN, Eva Trisiana, mengimbau setiap orang yang akan bekerja ke luar negeri untuk mencari informasi ke Disnaker setempat, dan mengimbau agar setiap calon PMI tidak boleh mengubah atau membiarkan orang lain mengganti identitas diri.
Berita Terkait
-
Serahkan IPK 2019, Menaker : Ini Merupakan Bentuk Apresiasi
-
Menaker : Pakaian Daerah Jadi Potensi Indonesia Kembangkan Industri Fesyen
-
Kemnaker : Pelatihan Kopi Saring di Banda Aceh Makin Diminati
-
Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi
-
Kemnaker Minta Generasi Muda Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam