Suara.com - Pemerintah mendorong para pelaku industri pertanian untuk memanfaatkan teknologi demi meningkatkan produktivitas. Pemanfaatan teknologi dapat mentransformasikan proses industri pertanian yang lebih efisien, sehingga terjadi efisiensi, peningkatan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.
"Ke depan, zaman semakin maju. Kita harus terus mendorong produktivitas dan inovasi di bidang pertanian melalui pemanfaatan teknologi," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri, saat menjadi pembicara Seminar Nasional "Perkembangan Pertanian Indonesia", yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) Tingkat Nasional, di Graha Institut Pertanian (INSTIPER), Sleman, Yogyakarta, Senin (7/10/2019).
Menaker menjelaskan, 29 persen tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor pertanian, tapi dengan jumlah tenaga kerja yang besar, produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian masih rendah.
"Sektor ini, dari sisi produktivitas masih cukup menantang, karena produktivitasnya dibanding sektor pengolahan, 3 kali lebih rendah," ujarnya.
Menaker berpendapat, pemanfaatan teknologi akan mampu meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Hanif mencontohkan Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, yang merupakan salah satu BLK di bawah naungan Kemnaker yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian. BLK ini telah mengaplikasikan smart farming untuk mendorong produktivitas pertanian.
Aplikasi smart farming, sebut Menaker, mampu mendeteksi suhu, kelembaban tanah, dan ph tanah melalui sensor yang ditanam di tanah.
"Melalui aplikasi ini, petani dapat melakukan penyiraman dan pemupukan hanya melalui handphone," ujarnya.
Selain pemanfaatan teknologi, pengembangan SDM bidang pertanian juga tak kalah penting.
Baca Juga: Ini Kebijakan Kemnaker Untuk Dorong Kompetensi Sumber Daya Manusia
"Tantangan kita ke depan, bagaimana pemerintah mendorong produktivitas sejalan dengan memanfaatkan teknologi," ujarnya.
Acara ini turut dihadiri Rektor INSTIPER, Harsyawardana; Direktur Bina Produktivitas Kemnaker, Fahrurozi; dan Kepala BLK Surakarta, Muhammad Sofwan.
Berita Terkait
-
Kemnaker Minta Generasi Muda Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0
-
Balai Latihan Kerja Komunitas Cetak SDM Berakhlak dan Kompeten
-
Kemnaker Latih Para Trainer Membuat Perjanjian Kerja Bersama
-
Kemnaker Dorong Pembentukan Gerakan Peningkatan Produktivitas
-
Ini Kebijakan Kemnaker Untuk Dorong Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa