Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan belum lama ini menuai kontroversi setelah membentak cendekiawan Emil Salim dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Rabu (9/10).
Ia mendapat cibiran dari sejumlah pihak lantaran dinilai tidak sopan dengan lawan debatnya saat membahas Perppu KPK.
Dalam sebuah sesi, Arteria sempat menunjukkan data korupsi buatan seseorang yang dimintanya naik ke panggung, namun ditolak oleh Najwa Shihab.
Tak lama, terungkap bahwa pembuat data korupsi tersebut adalah pria bernama Madun, eks narapidana yang pernah ditangkap karena mengaku sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2014.
Informasi tersebut diperoleh dari unggahan jejaring Instagram Mata Najwa, Senin (14/10/2019).
Dalam video berdurasi 1 menit 32 detik tersebut, Madun yang merupakan Ketua LSM Gerakan Penyelamat Harta Negara mengakui bahwa data korupsi yang ditunjukkan Arteria Dahlan miliknya.
"(Data korupsi) itu dari saya," kata Madun.
Ia terkejut ketika Arteria menunjukkan data dalam sesi debat.
"Setelah dipelajari Pak Arteria, saya juga tak begitu paham tiba-tiba, semalam muncul di acara Najwa," imbuhnya.
Baca Juga: Zulkifli Sebut Pelantikan Presiden Jokowi Menabrak UUD 1945 Hasil Amandemen
Madun pernah dibui selama 1 tahun 8 bulan setelah memeras pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (PDT) dengan mengaku sebagai anggota KPK.
Setelah bebas, ia melaporkan KPK kepada pihak kepolisian. Sampai sekarang, ia masih merasa kesal dan dendam kepada lembaga antirasuah tersebut.
"Saya rasa kalau bicara sakit hati manusiawi. Di sisi lain rasa sakit hati, memang banyak masalah di KPK itu, " ungkap Madun.
Untuk itu, ia berharap semua laporan korupsi miliknya ditindaklanjuti KPK.
Apalagi ia mengklaim, memiliki bukti dugaan korupsi Rp 10 triliun di berbagai kementerian dan lembaga di Indonesia setelah mengumpulkan anggaran iklan di berbagai institusi pemerintah.
Namun, saat diminta menunjukkan barang bukti itu, Madun tidak bisa menunjukkan dengan lengkap. Kepolisian juga sering mengabaikan laporan Madun karena hal itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Rebut Poster Pendukung Delpedro Cs, Kapolsek Pasar Minggu: Kami Jaga Muruah Persidangan!
-
Cak Imin Peringatkan: Kamboja Bukan Negara Aman untuk Pekerja Migran Indonesia
-
Menkeu Purbaya Jawab Kritik, Sebut Gaya 'Koboi' Perintah Langsung dari Presiden Prabowo
-
KPK Ungkap Alasan Penghentian Kasus Lahan RS Sumber Waras
-
Praperadilan Delpedro Ditolak, Pendukung Beri Kartu Merah ke Hakim: Bebaskan Kawan Kami!
-
Tangis Histeris Ibunda Pecah di Pengadilan Usai Praperadilan Delpedro Ditolak
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara
-
Sambangi KPK, Pelapor Ketua Bawaslu Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Proyek Renovasi Gedung