Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan serius ingin membuat Pedagang Kaki Lima (PKL) bisa berdagang di sejumlah trotoar di Jakarta. Dasar hukum untuk melakukan rencana itu disebut sudah cukup kuat.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan pihaknya telah memulai persiapan untuk menjalankan rencana itu. Desain untuk membuat pejalan kaki berbagi dengan PKL juga sedang dikerjakan.
"Baru digodok. Artinya sekarang lagi dibuat desain. Mudah-mudahan tahun ini ada hasil," ujar Hari di Balai Kota, Senin (21/10/2019).
Menurutnya pembuatan trotoar itu sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. Aturan tersebut, kata Hari, membolehkan menjadikan trotoar dengan lima meter lebih untuk dijadikan tempat berjualan.
"Kan Permennya memungkinan di atas 5 meter," kata Hari.
Hari beranggapan perizinan bagi PKL berjualan di trotoar adalah untuk melengkapi fasilitas pejalan kaki. Menurutnya, PKL bisa memenuhi kebutuhan penikmat pedestrian itu.
"Pejalan kaki ada PKL agar melengkapi. Jalan kaki dari Thamrin ke Sudirman jalan luas, tapi enggak ada satupun penjual. Engak lengkap kan," jelasnya.
Selain desain, ia juga menyebut pihaknya sedang memetakan kawasan yang trotoarnya bisa digunakan untuk PKL. Menurutnya untuk melaksanakan rencana itu harus dibahas matang.
"Bisa di Thamrin, Sudirman, Cikini, spotnya belum. Itu masih didrafting dulu. Jangan sampai kita buat aturan main, tapi ke belakangnya menjadi ekses yang tidak bagus," pungkasnya.
Baca Juga: Koalisi Pejalan Kaki Setuju Berbagi Trotoar Dengan Jalur Khusus Sepeda
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!