Suara.com - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melebarkan trotoar di sejumlah ruas jalan diprotes karena dianggap merugikan pengguna kendaraan bermotor.
Menanggapi hal tersebut, Anies meminta agar pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan kendaraan umum.
Menurut mantan Mendikbud ini, kebijakan melebarkan trotoar memang bertujuan memperbanyak pengguna angkutan umum. Anies menganggap kendaraan umum lebih nyaman dari menaiki pada kendaraan pribadi.
"Memang arahnya ke sana, jadi kendaraan pribadi tidak dilarang. Tetapi kalau ingin nyaman, cepat sekarang bisa menggunakan kendaraan umum," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).
Anies sendiri menganggap programnya itu justru untuk mengurangi kemacetan. Salah satu masalah kemacetan di Jakarta, kata Anies, adalah luas jalan yang berbeda-beda hingga kerap terjadi penyempitan atau bottle neck.
"Banyak jalan itu dua lajur lalu berubah menjadi tiga, lalu dua lagi, lalu tiga, nah yang terjadi adalah akibat situasi Itu justru menimbulkan kemacetan," jelas Anies.
Bahkan, kata Anies, jalur yang lebih lebar kerap dijadikan tempat parkir. Karena itu pihaknya menyamakan luas jalanan dengan memperlebar trotoar agar kendaraan bisa melintas dengan lebih lancar.
"Konsistensi itu lalu menimbulkan trotoar yang lebih lebar. Dengan cara seperti ini justru harapannya bisa mengurangi titik-titik penyebab kemacetan di Jakarta," pungkasnya.
Proyek pelebaran trotoar di sejumlah titik di kota Jakarta menimbulkan polemik. Salah satunya, pelebaran trotoar malah menimbulkan kemacetan parah seperti yang terjadi sehari-hari di Jalan Dr. Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Trotoar Jakarta Bikin Sempit Jalan, Pengamat: Mobil Kan Bayar Pajak
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menilai cara pandang Pemprov kurang tepat karena pelebaran trotoar justru mempersempit jalan umum. Terutama di kawasan padat angkutan umum yang kerap "ngetem".
"Yang di Jalan Satrio, Kuningan itu kan hampir separuh jalan. Semula bisa dilewati tiga kendaraan mobil sekarang jadi dua mobil. Jadi memakan separuh jalan," ujar Trubus saat dihubungi, Senin (14/10/2019).
Berita Terkait
-
Dua Tahun Jabat Gubernur DKI, Anies Klaim Baru 40 Persen Program Tuntas
-
Sudah 2 Tahun Menjabat, Anies Mau Gandeng Swasta Bangun Rumah DP Rp 0
-
Anies: Penataan Kampung Akuarium Tak Libatkan Pihak Luar, Tapi Masyarakat
-
Dua Tahun Kepemimpinan Anies, PKS Mengkritisi Program Rumah DP Rp 0
-
Dirut MRT Sebut Isu Sewa Kios di Stasiun Harus Izin Istri Anies Hoaks
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Yusril: Presiden Tegaskan Usulan TGPF Kericuhan Demo Tak Perlu Dibentuk
-
Kasus Kematian Janggal Arya Daru, Komisi III DPR Desak Polisi Buka Kembali Penyelidikan
-
Jabatan Dobel Angga Raka: Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi, Tapi Masih Wamenkomdigi
-
Kepala KSP Era Prabowo: Jejak Panas M Qodari Penggaung Jokowi 3 Periode Sekaligus Juragan Tanah!
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!
-
Profil Rohmat Marzuki, Kader Loyal Gerindra dari Magelang Geser Adik Ipar Haji Isam dari Wamenhut
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP