Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menegaskan partainya tetap menjadi oposan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demi keseimbangan demokrasi, jalan menjadi oposan harus ditempuh oleh PKS.
Sikap tersebut kembali ditegaskan setelah Sohibul dan pimpinan PKS yang lain melakukan silaturahim dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2019).
"Berulang kali saya jawab bahwa ini kita harus menjaga marwah demokrasi kita. Jadi demokrasi itu sejatinya harus ada cek and balances," ujar Sohibul di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Dengan demikian, PKS tidak akan mengikuti langkah Gerindra yang kekinian mendukung pemerintahan Joko Widodo. Selain gabung ke pemerintah Prabowo juga telah menerima tawaran Jokowi sebagai menteri bidang pertahanan.
Lebih lanjut, Sohibul melalui partainya akan mengawal pemerintahan dari luar. Sikap tersebut menjadi demi menjaga marwah demokrasi dan kepentingan bangsa.
"Jadi ini persoalannya adalah bagaimana menjaga marwah demokrasi, dan sekali lagi, di luar maupun di dalam pemerintahan, saya kira itu sama saja kalau niatnya untuk kepentingan bangsa," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional