Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024 pada Rabu (23/10/2019). Tidak ada kader Partai Demokrat dalam daftar anggota kabinet tersebut.
Menyikapi hal ini, Partai Demokrat tetap menghormati keputusan Presiden Jokowi untuk tidak menyertakan mereka dalam jajaran pemerintahan.
"Terlepas dari komunikasi dan ajakan Presiden Jokowi kepada Partai Demokrat Pasca Pemilu 2019 yang lalu, Partai Demokrat meyakini bahwa keputusan Presiden Jokowi untuk tidak menyertakan Partai Demokrat memiliki niat dan tujuan yang baik," sebagaimana tertulis dalam press release DPP Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Meskipun demikian Partai Demokrat belum menentukan posisi ke depan. Belum jelas apakah Demokrat akan menjadi oposisi atau tidak.
Pasalnya dijelaskan dalam press release tersebut, posisi Partai Demokrat ke depan akan ditentukan setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato resminya.
Kader Partai Demokrat juga diminta tidak mengeluarkan sikap dan pernyataan sendiri-sendiri sampai menunggu pidato SBY.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan bahwa Demokrat mendukung dan menghormati apa yang menjadi pilihan Jokowi, termasuk mengikutsertakan rivalnya pada Pilpres 2019, Prabowo.
“Kami menyerahkan sepenuhnya karena ini kan hak prerogatif presiden ya,” kata Ibas di DPR RI, Selasa (22/10/2019).
“Tentu Partai Demokrat tidak dapat menilai lebih lanjut, kami hanya memberikan apresiasi, kami hanya menonton dan melihat. Semoga yang dipilih adalah orang-orang yang berkompeten, orang-orang yang benar-benar sesuai dengan visi misi pak presiden dan tentu bisa membawa kemajuan terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan,” imbuhnya.
Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Segera Selesaikan Data Pertanian
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya
-
Mandiri Mikro Fest 2025, Langkah Bank Mandiri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan
-
Siasat Licik Bandar Libatkan Anak Jadi Kurir Narkoba, Bareskrim: Supaya Gampang Lepas!
-
PLN - BKPM Perkuat Kolaborasi di Sektor Ketenagalistrikan: Dorong Pertumbuhan Investasi