Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Indonesia saat ini tengah dilanda suhu panas di siang hari. Beberapa stasiun pengamatan BMKG mencatat suhu udara maksimum dapat mencapai 38 derajat celcius sejak tanggal 19 Oktober lalu.
Menanggapi fenomena ini, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk mengantisipasinya dengan melakukan 4 hal penting sebelum beraktivitas sehari-hari:
Pertama Perbanyak Minum
Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia. Kandungan air pada bayi 80 persen, orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen.
Oleh karena itu, Achmad mengimbau setidaknya manusia harus minum paling tidak 2,5-3 liter air per hari, khususnya di suhu panas saat ini agar tidak dehidrasi.
"Jangan dilihat 3 liter ini banyak, memang kalau sekali minum 3 liter nggak mungkin, tapi kalau terjaga dalam waktu 15 jam, dimana 9 jam kita tidur, saya pikir 3000 cc dibagi 15 jam itukan sejam cuma 200 cc kok, enggak banyak itu cuma satu gelas per jam," kata Achmad di Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2019).
Kedua Hindari Beraktivitas di Luar Ruangan
Cara termudah mengindari suhu panas adalah berlindung di tempat yang teduh, jika terpaksa beraktivitas di luar ruangan, hal yang paling penting adalah menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dengan air putih.
Selain itu, penggunaan pelindung kepala seperti topi dan payung adalah hal wajib dilakukan saat beraktivitas di bawah terik matahari.
Baca Juga: Panas Terik Bikin Kulit Kering, Ini Tips dari Pakar
Meski begitu, ketika beraktivitas di dalam ruangan juga tidak disarankan untuk berada di ruangan ber-ac terlalu lama karena akan membuat tubuh kering dan tetap dehidrasi.
Ketiga Nyamuk Lebih Cepat Berkembang di Suhu Panas
Achmad menuturkan, suhu panas berpotensi menimbulkan permasalahan baru yakni penyakit yang ditimbulkan akibat populasi nyamuk yang semakin banyak. Dia mengakui jumlah jentik nyamuk yang terdeksi di beberapa wilayah akibat cuaca panas yang terjadi beberapa hari ini.
"Beberapa penelitian dari BMKG, memang pada musim, kondisi suhu, kelembaban tertentu populasi nyamuk tumbuh dengan cepat, oleha karena itu kita antisipasi pada musim pancaroba seperti ini kita akan mewaspadai betul tumbuh suburnya populasi nyamuk, nah ini yang kemudian harus diwaspadai karena nyamuk itu kan faktor penyakit," kata Achmad.
Masyarakat diminta untuk lebih peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membiarkan nyamuk berkembang dengan cara rutin menguras bak mandi, membersihkan genangan air, tidak menggantung baju terlalu lama, membersihkan tanaman liar hingga menanam tanaman anti-nyamuk.
Keempat Gunakan Suncream
Berita Terkait
-
LIVE STREAMING: Cuaca Panas di Indonesia Mendekati Suhu Maksimum
-
5 Berita Tekno Ini Cocok Temani Anda Nikmati Sarapan
-
Menangkal Suhu Panas di Jakarta, Ini 5 Cara Aman Beraktivitas di Luar
-
Pastikan Isu Gelombang Panas Hoaks, BMKG: Cuma Suhu Panas
-
BMKG Berikan Penjelasan soal Kabar Cuaca Panas Ekstrem 3 Hari ke Depan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren
-
Suami Pembakar Istri di Otista Ternyata Residivis, Ancaman Hukuman Ance Diperberat!