Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riwanto menilai Gibran Rakabuming Raka akan menimbulkan konflik jika langsung melobi DPP PDI Perjuangan dan menemui ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri demi menjadi calon wali kota Solo. Meski itu tak menyalahi aturan.
Meski DPC PDIP Surakarta sudah memiliki calon tunggal.
"Kalau dari aspek hukum tidak ada aturan yang dilanggar, dalam AD/ART PDIP tidak diatur secara eksplisit mengenai pencalonan pada Pilkada," katanya di Solo, Jateng, Senin (28/10/2019).
Ia mengatakan pencalonan bisa dilakukan melalui rekomendasi Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Daerah (DPD), mau pun Dewan Pengurus Pusat (DPP). Meski demikian, jika dilihat dari etika politik pencalonan harus dilakukan secara elegan. Menurut dia, setiap pihak yang ingin mencalonkan diri harus memiliki tata krama dan kemampuan membaca dalam berpolitik.
"Kalau tiba-tiba pencalonan lewat DPP kan tidak elok. Walau pun semua harus lewat persetujuan DPP tetapi kan permainan politik dan mekanisme perjuangan ada di bawah. Pencalonan Gibran yang tidak melalui DPC melainkan langsung lewat rekomendasi DPP akan memecah konflik," ucapnya menegaskan.
Sebagaimana diketahui, saat ini DPC PDIP Surakarta sudah mengusung calon tunggal pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso. Menurut dia, jika tiba-tiba Gibran masuk dengan mengantongi rekomendasi DPP dan menjadi pesaing Achmad Purnomo maka akan menciptakan dua kubu.
"Ada pihak yang mendukung Achmad Purnomo dan ada yang mendukung Gibran. Ini membuat tidak nyaman konstituen. Padahal kalau konflik pecah tidak akan menguntungkan PDIP secara komunikasi politik," ujarnya.
Oleh karena itu, dikatakannya, idealnya jika memang DPP memberikan rekomendasi kepada Gibran maka harus ada komunikasi antaranya DPP dengan DPC. Sementara itu, ada kemungkinan keinginan Gibran untuk mencalonkan diri menjadi peserta Pilkada Surakarta karena mekanisme seleksi pencalonan oleh PDIP dianggap tertutup.
"Kondisi ini membuat kelompok tertentu (yang tidak dilibatkan dalam seleksi pencalonan, red) perlu mencari calon lain," imbuhnya.
Baca Juga: Puan Maharani: Peluang Gibran Jadi Calon Wali Kota Solo Masih Terbuka
Secara perbandingan, ia menilai Achmad Purnomo mau pun Gibran memiliki keunggulan masing-masing. Menurut dia, dari sisi kerja sosial Achmad Purnomo lebih unggul karena sudah terlihat saat mendampingi FX Hadi Rudyatmo sebagai Wakil Wali Kota Surakarta, sedangkan Gibran lebih unggul dari sisi popularitas khususnya di kalangan milenial.
"Tetapi kan di situ banyak yang dinilai, di antaranya figurnya bagaimana, kapabilitas seperti apa. Jadi dua-duanya saya melihat sama kuat," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
-
AHY Ditolak Jokowi Jadi Menteri? Demokrat: Kami Tak Pernah Ajukan
-
Demokrat Tak Yakin Megawati Dendam ke SBY sampai ke Anak Cucunya
-
Respons Cuitan Andi Arief, Puan: Megawati-SBY Baik-baik Saja, Kenapa?
-
Puan Maharani: Peluang Gibran Jadi Calon Wali Kota Solo Masih Terbuka
-
Andi Arief: Dendam Megawati Hingga ke Anak Cucu SBY
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan
-
Trik Jitu Bahlil Bikin Prabowo 'Jatuh Hati', Pujian Meluncur Deras di HUT Golkar