Suara.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, turut serta dalam aksi demonstrasi di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).
Kedatangan mereka guna menuntut kasus dua mahasiswa UHO Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19) yang tewas tertembak saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.
Pantauan Suara.com, setidaknya ada 10 mahasiswi UHO yang turut serta dalam aksi tersebut. Sebagian dari mereka tampak mewarnai tubuhnya dengan cat berwarna putih dengan tertulis nama Randi dan Yusuf.
Selain itu, tampak pula sebuah kertas bertuliskan “Perenggut Nyawa Randi dan Yusuf.”
Perwakilan BEM UHO, Ardan Said Bunga, mengatakan sengaja mengikuti aksi tersebut guna menuntut penuntasan kasus pelangggaran HAM atas tewasnya Randi dan Yusuf.
Sebab, kata Ardan, hingga kekinian kasus tersebut belum menemui titik terang.
"Kami di sini itu membawa substansi yang ada di kota Kendari, khususnya kasus HAM terkait meninggalnya sahabat kami, Randi dan Yusuf, yang sampai hari ini belum terungkap siapa pelakunya,” kata dia.
Ardan mengungkapkan, mahasiswa telah menemui Komnas HAM, Ombudsman, hingga Mabes Polri. Hanya, menurut Ardan,ketika pihaknya menemui Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis yang juga merupakan calon tunggal Kapolri itu, tidak juga menemui titik terang.
"Kami ke Mabes Polri, sudah bertemu langsung dengan kepala investigasi kasus ini, yaitu Pak Azis yang menjadi calon tunggal Kapolri hari ini, kebetulan beliau juga putra daerah Sulawesi Tenggara," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Didesak Bentuk TGPF Independen Investigasi Kematian Mahasiswa UHO
Ardan mengatakan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi harus mendesak pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus pelangggaran HAM atas meninggalnya Randi dan Yusuf.
"Jadi kami hari ini turun ke jalan mendesak pihak pemerintah khususnya presiden segera menyelesaikan dan kemudian memberikan tekanan kepada pihak kepolisian, bagaimana caranya, supaya kasus ini segera diselesaikan," tegasnya.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Tewas, Kontras Duga Senpi Sengaja Dipakai untuk Bubarkan Pendemo
-
Mahasiswa Tewas saat Demo, Kontras: Yusuf Ditembak Baru Dipukuli Polisi
-
Jokowi Didesak Bentuk TGPF Independen Investigasi Kematian Mahasiswa UHO
-
2 Mahasiswa Ditembak Mati di Kendari, Polisi Periksa 18 Saksi
-
Agar Penembak 2 Mahasiswa Terungkap, LPSK - ORI Jamin Kerahasiaan Saksi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik