Suara.com - Markas Besar Kepolisian Indonesia buka suara terkait pernyataan Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) yang menyebut ada 44 orang meninggal dunia secara misterius terkait aksi demonstrasi. Catatan tersebut merujuk pada aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia dari bulan Januari hingga Oktober 2019.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra menyebut, pihaknya kekinian telah menelisik musabab kematian tersebut. Kerusuhan disinyalir sebagai penyebab pasti jatuhnya korban jiwa saat unjuk rasa.
"Kami sudah sampaikan secara keseluruhan, semua sudah kita lakukan penyelidikan terhadap penyebab korban meninggal dunia," kata Asep di di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Asep mencontohkan, salah satu kasus yang menonjol adalah kematian 33 orang di Wamena, Papua. Dia mengklaim, kematian tersebut buntut dari unjuk rasa yang berujung rusuh.
"Polri telah menyelidiki sebab-sebab kematian. Tentunya yang paling menonjol adalah adanya 33 korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Wamena. Itu merupakan korban meninggal dunia akibat kerusuhan itu sendiri," ucapnya.
Diketahui, YLBHI beserta 16 LBH se-Indonesia mencatat telah terjadi 78 kasus pelanggaran dalam menyatakan kebebasan berpendapat di muka umum. Dari 78 kasus itu, terdapat 51 orang menjadi korban meninggal pada saat menggelar aksi unjuk rasa.
Dalam catatan sepanjang Januari hingga Oktober 2019 ini, 44 orang meninggal secara misterius atau tidak diketahui penyebabnya. Sementara 6 orang meninggal karena luka tembak dan 1 orang meninggal akibat kehabisan nafas karena gas air mata.
Berita Terkait
-
Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Ransomware
-
Sebut Kasus Disetop, Polri: Viral CCTV soal Buku Merah Sengaja Giring Opini
-
Prabowo jadi Menhan, Jokowi Dinilai Pupuskan Asa Keluarga Korban Kasus HAM
-
Prabowo Subianto Jadi Menhan, YLBHI: Noda Kelam dalam Sejarah Bangsa
-
Staf PLN jadi Teroris, Anak Panah hingga Senapan Angin Disimpan di Kantor
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah