Suara.com - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi memberi usulan kepada Menteri Agama (Menag) tentang cara menumpas ajaran khilafah.
Usulan tersebut disampaikan Teddy Gusnaidi melalui jejaring sosial Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi, Selasa (29/10/2019).
Pria yang kerap frontal menyuarakan penolakannya terkait ideologi khilafah itu, menawarkan dua cara kepada Menang untuk meringkus oknum pemicu perpecahan.
Cara tersebut dinilai Teddy terbilang simple dan mudah diaplikasikan kepada masyarakat Indonesia.
Tak lain dengan cara, Menag membagikan email resmi lalu meminta masyarakat untuk merekam penceramah yang terbukti menyebarkan ajaran khilafah.
Kemudian, rekaman atau bukti tersebut dikirim ke alamat email yang telah dibagikan Menag, supaya pelakunya segera bisa ditindak.
"Pak Menag, mudah sekali untuk meringkus oknum pemuka agama yg menyebarkan khilafah dan perpecahan. 1. Publish alamat email, minta masyarakat merekam jika ada ceramah yang model seperti itu. 2. Kirim ke email Kemenag. Lalu segera eksekusi, gak perlu dengar alasan lagi. #Simple," cuit Teddy Gusnaidi.
Usulan Teddy itu pun seketika memantik respons warganet yang terpecah menjadi dua kubu. Ada dari mereka yang memberi dukungan, namun ada pula yang kontra.
"Setuju sepakat sepaham banget kita. Mantap. Semoga secepatnya terlaksana. Aamiin yaa Robbal ààlamiin," celoteh warganet pendukung.
Baca Juga: Lahirkan Riset Kesehatan Baru, Ini 10 Dokter Terbaik Pemenang AKCDI
"Oh iyaaa silahkan lakukan itu, kalau mau melihat perpecahan dimana mana...," timpal warganet lain.
Sebelumnya, Teddy Gusnaidi juga menyoroti tentang aksi pimpinan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) dan kelompok anti Pancasila.
Ia mempertanyakan perbedaan predikat yang disandang dua kelompok itu, meski sama-sama dinilai melanggar ajaran islam.
"Kelakuan & perjuangan pimpinanISIS, sama dengan kelakuan & perjuangan kelompok anti Pancasila. Sama-sama berkedok label Islam tapi kelakukan tidak sesuai ajaran Islam," kata Teddy, Senin (28/10/2019)
"Anehnya, merek setuju kalau pimpinan ISIS dibilang radikal, tapi yang anti Pancasila, mereka bilang pejuang Islam. Sakit," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama