Suara.com - Kementerian Luar Negeri mengaku terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menyikapi aksi bunuh diri pemimpin kelompok ISIS Abu Bakar al-Baghdadi saat diserang militer Amerika Serikat di Suriah pada Sabtu (26/10/2019)
Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah mengatakan koordinasi dengan BNPT untuk mengantisipasi simpatisan ISIS di Indonesia melakukan aksi balas dendam pasca meninggalnya Abu Bakar al-Baghdad.
"Kemarin Pak Kepala BNPT sudah memberikan statement, Kemenlu berkoordinasi saja dengan BNPT, jadi ada hal-hal teknis yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang khusus menangani terorisme," kata Faizasyah saat ditemui di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Terkait dengan keamanan warga negara indonesia di Suriah, Kemlu menyebut masih perlu proses verifikasi yang ketat untuk memastikan kebenaran status WNI mereka, sebab sebagian WNI yang pergi ke Suriah tanpa data yang jelas.
"Kami masih perlu memverifikasi status untuk seseorang yang menyebutkan dirinya sebagai WNI, perlu proses itu, dan itu bisa kami lakukan melalui bantuan pihak ketiga atau kita lakukan secara mandiri, tapi saat sekarang bukan saat yang ideal karena konflik sedang terjadi," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala BNPT Suhardi Alius mengklaim terus memantau pergerakan ISIS dan pasang sikap hati-hati setelah kematian Abu Bakar al-Baghdadi.
“Kita sudah mendengar (berita) itu tetapi kita tidak boleh meremehkan. Kita perlu memperhatikan apa yang akan terjadi setelah itu,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).
Menurut Suhardi, kehati-hatian diperlukan dalam menyikapi tewasnya Baghdadi. Karena berita tersebut tidak serta merta mengindikasikan bahwa ISIS di Suriah melemah.
Baca Juga: Abu Bakar Al Baghdadi Tewas, Filipina Siaga Antisipasi Balas Dendam ISIS
Berita Terkait
-
Presiden Trump akan Siarkan Rekaman Detik-detik Kematian Al Baghdadi
-
Abu Bakar Al Baghdadi Tewas, Filipina Siaga Antisipasi Balas Dendam ISIS
-
Presiden Trump: Abu Bakar Al Baghdadi Mati seperti Anjing
-
Jadi Nama Operasi Militer yang Tewaskan Al Baghdadi, Siapa Kayla Mueller?
-
AS Rilis Foto Donald Trump saat Saksikan Abu Bakar Al Baghdadi Tewas
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana