Suara.com - Koalisi Pejalan Kaki menyesalkan penebangan pohon-pohon besar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Menurut KPK, pohon itu seharusnya dipindahkan ke lokasi lain ketimbang ditebang.
Koordinator KPK Alfred Sitorus lantas mempertanyakan pilihan Pemprov DKI Jakarta yang justru menebang pohon-pohon tua tersebut. Ia mempersoalkan anggaran pemprov yang seharusnya mencukupi untuk memindahkan pohon.
"Apa Jakarta miskin APBD, sehingga tidak bisa memindahkan pohon itu?" ujar Alfred, Selasa (5/11/2019).
Menurutnya, pemprov pernah membuat anggaran untuk mengimpor pohon dari Afrika. Karena itu, ia menganggap tidak mungkin DKI tak memiliki biaya untuk memindahkan pohon.
"Sedang mereka (Pemprov) memindahkan pohon ratusan juta dari Afrika itu mampu kok yang dibawa pakai trailer segala macam," jelasnya.
Selain itu, pemindahan pohon besar, kata Alfred juga pernah dilakukan saat revitalisasi trotoar Jalan Sudirman - Jalan MH Thamrin.
Apalagi, kata dia, pohon yang ditebang di Cikini itu membutuhkan waktu tumbuh hingga puluhan tahun, sehingga sayang untuk ditebang.
"Jadi kalau memang diremajakan ya jangan dipotong, tapi dipindahkan saja. Itu kan yang dilakukan Pemprov waktu mau bangun trotoar Jalan Sudirman - MH Thamrin," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta memberikan rekomendasi sebelum pohon besar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Jalan Cikini Akan Ditanam Pohon Mirip Bunga Sakura
Salah satu alasannya karena pohon yang kebanyakan berjenis angsana itu dianggap mudah tumbang ketika musim penghujan.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita menganggap, penebangan itu bagian dari program kerja meremajakan pohon di pinggir jalan. Pohon yang ditebang adalah yang dianggap sudah keropos dan mudah tumbang.
Berita Terkait
-
Dishut Jakarta Minta Rp 30 Miliar buat Bagi-bagi Pohon, Ditolak DPRD
-
Takut Celakai Orang saat Musim Hujan, Alasan Pohon-pohon di Cikini Ditebang
-
Dinilai Merusak Jalan, Pohon Tua di Kawasan Cikini Ditebang Pemprov
-
Koalisi Pejalan Kaki Tak Terima Skuter Listrik Melintas di Trotoar
-
Koalisi Pejalan Kaki Setuju Berbagi Trotoar Dengan Jalur Khusus Sepeda
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka