Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pengadaan barang merupakan penggerak penting yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apalagi kata Jokowi, untuk daerah-daerah yang peran dari pihak swastanya belum kuat.
"Ini urusan APBD, memacu perputaran uang yang ada di daerah, tentu saja memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," ujar Jokowi saat membuka Rakornas Pengadaan 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan pemerintah akan memprioritaskan belanja di bidang infrastruktur. Namun yang paling utama fokus pemerintah kata Jokowi, yakni pada pembangunan Sumber Daya Manusia.
"Dalam lima tahun ke depan, belanja akan kita prioritaskan pada infrastruktur, infrastruktur tetap berlanjut, jadi prioritas, tapi yang paling utama adalah kita ingin di wilayah pembangunan Sumber Daya Manusia. Ini menjadi fokus dan konsentrasi kita," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan pemerintah telah menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 yang cukup besar yakni Rp 2.540,4 triliun
Jokowi merinci secara garis besar yakni anggaran untuk belanja infrastruktur sebesar Rp 423 Triliun, kemudian anggaran untuk pendidikan sebesar Rp 508 Triliun, dan anggaran untuk kesehatan sebesar Rp 132 triliun.
Karena itu Jokowi mengingatkan jajarannya untuk berhati-hati menggunakan anggaran APBN 2020.
"Ini adalah duit semua. Duit semua. Hati-hati dengan angka-angka sebesar ini. Belum bidang-bidang lainnya," tutur dia.
"Dengan anggaran sebesar ini tantangan adalah alokasi yang efektif, walaupun kebijakan alokasi anggaran berada di dalam kewenangan kementerian lembaga, namun LKPP dapat proaktif mempercepat proses belanja anggaran," Jokowi menambahkan.
Baca Juga: Moeldoko Janjikan Kursi Staf KSP, Seknas Jokowi: Jangan Merasa Utang Budi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah