Suara.com - Untuk menggiatkan kembali minat baca masyarakat, terutama anak-anak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan Gerakan #BacaJakarta. Acara yang digelar belum lama ini sukses diikuti 3.000-an anak di ibu kota.
Beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dispusip DKI Jakarta, Suryanto, mengatakan, Gerakan #BacaJakarta merupakan tantangan membaca buku bagi anak-anak berusia 7-12 tahun untuk membaca buku selama 30 hari.
“Untuk anak usia 7-9 tahun, tantangannya membaca minimal 15 menit setiap hari selama 30 hari, sedangkan anak usia 10-12 tahun minimal membaca 30 menit tiap hari selama 30 hari. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem membaca yang berkelanjutan, yang terbangun melalui kebiasaan membaca,” ujarnya.
Suryanto menambahkan, Gerakan #BacaJakarta juga sekaligus bertujuan untuk mengaktifkan dan menghidupkan ruang-ruang baca di Jakarta, demi mendukung hasrat dan daya baca anak. "Gerakan masif ini dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan maupun ruang baca lainnya, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun provinsi," terangnya.
Suryanto menyebutnya gerakan massif, karena berlangsung di 143 titik ruang baca yang tersebar di Jakarta. Titik-titik itu antara lain di perpustakaan umum, perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), perpustakaan rumah susun (rusun), Taman Baca Masyarakat, perpustakaan umum, Pojok Baca, hingga Garasi Baca.
Tak hanya anak-anak yang antusias menyambut Gerakan#BacaJakarta, tapi juga para relawan. Sebanyak 928 relawan ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari kalangan para profesional, orang tua, pengelola titik baca, dan masyarakat yang peduli dengan kegemaran membaca anak-anak.
Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat DKI Jakarta, Nandha Julistya mengatakan, para relawan mendampingi anak-anak yang mengunjungi titik baca dan melibatkan mereka secara aktif selama proses membaca dan belajar. "Setiap hari, mereka akan membuat ringkasan buku didampingi oleh relawan literasi," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Layani 100 Wajib Pajak dalam Semarak Keringanan Pajak 2019
Berita Terkait
-
Sebelum Naik MRT, Warga Jakarta Bisa Pinjam Buku di Pojok Baca
-
Gubernur DKI Bebaskan PBB Sejumlah Tokoh Negara hingga Tiga Generasi
-
Terapkan Pajak Online, Masyarakat Kini Bisa Ikut Awasi Setoran Pajak
-
Pemprov DKI Layani 100 Wajib Pajak dalam Semarak Keringanan Pajak 2019
-
Tertarik Program Rumah DP Rp 0? Ini Syaratnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf