Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh enggan menanggapi serius pernyataan Presiden Jokowi yang menyinggung pertemuan antara dirinya dengan Presiden PKS Sohibul Iman.
Surya Paloh menilai pernyataan Jokowi itu semata-mata hanyalah candaan. Dia mengakui mengenal Jokowi sebagai pribadi yang memiliki 'sense of humor' yang tinggi.
"Ah, masak kalian enggak tanggap, Pak Jokowi punya sense of humor yang tinggi," kata Surya Paloh seusai menghadiri perayaan HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Berkenaan dengan itu, Surya Paloh mengaku tak merasa pernyataan Jokowi tersebut sebagai bentuk peringatan kepada partainya untuk tidak melakukan manuver politik.
Sebab, Surya Paloh mengklaim kekinian masih berkomunikasi baik dengan Jokowi.
"Saya tidak merasa itu, apalagi itu dianggap sebagai peringatan, itu saya pikir terlalu naif," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung pertemuan Surya Paloh dengan Sohibul Iman saat memberikan pidato sambutan dalam perayaan HUT ke-55 Partai Golkar.
Mulanya, Jokowi menyapa para senior dan pengurus Partai Golkar serta para ketua umum partai yang hadir.
Namun saat menyebutkan nama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Jokowi tiba-tiba menyinggung pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman pekan lalu.
Baca Juga: Hadiri HUT Golkar, Jokowi Singgung Surya Paloh dan Ketum PKS Sohibul Iman
Jokowi menyebut wajah Surya Paloh kekinian terlihat lebih cerah dari biasanya seusai bertemu Sohibul Iman.
"Yang saya hormati ketua partai yang hadir, Surya Paloh, yang kalau kita lihat malam ini beliau lebih cerah dari biasanya sehabis pertemuan dengan Pak Sohibul Iman di PKS, wajahnya cerah," ujar Jokowi seraya disambut riuh tamu yang hadir.
Lebih lanjut, Jokowi turut menyinggung Surya Paloh yang sempat berangkulan dengan Sohibul Iman saat bertemu.
Jokowi bahkan mengaku dirinya tidak pernah dirangkul Surya Paloh seperti halnya saat merangkul Sohibul Iman.
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman," ucap Jokowi.
Berita Terkait
-
Kritik Masih Ada Tender Proyek, Jokowi Sindir Ada SD yang Ambruk
-
Hadiri HUT Golkar, Jokowi Singgung Surya Paloh dan Ketum PKS Sohibul Iman
-
Jokowi Singgung Paloh: Tidak Pernah Saya Dirangkul Seerat Sohibul Iman
-
Jokowi - Ma'ruf, JK hingga Surya Paloh Kumpul di Acara HUT ke-55 Golkar
-
Laporan ADB: 22 Juta Rakyat Indonesia Kelaparan pada Era Jokowi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!