Suara.com - Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Ima Mahdiah membantah pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah yang mengaku sudah memberikan draf rancangan anggaran 2020 kepada DPRD.
Ima mengaku meminta sendiri draf anggaran tersebut dari dinas terkait.
Menurutnya, draf Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS) 2020 sempat mengalami revisi. Terjadi penurunan nilai total rancangan anggaran Pemprov DKI itu dari Rp 95 triliun menjadi Rp 89 triliun.
Ima menduga yang sudah diberikan Saefullah adalah dokumen yang belum direvisi. Sementara draf dengan total anggaran yang sudah diturunkan baru diterimanya ketika menjelang rapat komisi.
"Kalau hard copy sudah, cuma kan itu yang masih Rp 95 T, yang buku. Belum yang revisi. Tapi yang revisi nih saya minta per dinas. Minta sendiri harus kita kejar-kejar juga. Bukan dikasih!" ujar Ima di gedung DPRD DKI, Kamis (7/11/2019).
Menurutnya, karena draf itu tidak diberikan sejak jauh hari, maka pembahasan anggaran menjadi lebih sulit. Ia bahkan meminta staf Komisi E untuk membantunya menyisir anggaran.
"Kan mata kita cuma dua. Di komisi hanya 23 orang. Terus kalau kita ngebahas sampai 200 ribu komponen di RAPBD cuma 2 minggu, kan kita juga perlu dari jauh (hari)," jelasnya.
Dengan menerima dokumen anggaran sejak jauh hari sebelum dibahas, menurutnya pembahasan bisa lebih cepat dan efektif. Pembahasan, kata Ima, tidak perlu mengulang dari awal dan tinggal mempertanyakan soal anggaran ke Dinas terkait.
"Jadi enaknya ketika rapat kita sudah mempertanyakan, bukannya kita tanya lagi. Jadi kami sudah punya bahan," pungkasnya.
Baca Juga: Sempat Akui Unggah Draf KUA-PPAS 2020, Kini Sekda DKI Sebut Belum Waktunya
Sebelumnya, Sekda Saefullah membantah anggapan dari pimpinan DPRD DKI yang menyebut draf rancangan anggaran hanya diberikan jelang rapat komisi pembahasan.
Ia mengklaim dokumen KUA-PPAS 2020 sudah diberikan sejak 5 Juli 2019.
Ia mengaku kecewa dengan pernyataan pimpinan DPRD itu. Sebab, draf anggaran itu sudah diberikan sejak lama untuk dibahas oleh Parlemen Kebon Sirih.
"Saya agak kecewa ada yang bilang statment kita ini birokrat ini selalu kasi bahan pembahasan itu last minute terus ya siapa yang kasi last minute orang barang itu kita sudah kasi dari tanggal 5 (Juli)," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).
Berita Terkait
-
Dituduh Politikus PDIP Rekayasa Kasus, Ini yang Dicurigai Pengacara Novel
-
Sempat Akui Unggah Draf KUA-PPAS 2020, Kini Sekda DKI Sebut Belum Waktunya
-
Bantah Gaji Staf Ahok dari APBD, Ima Debat di Twitwar dengan Direktur RCUS
-
Dituduh Rekayasa Kasus, Novel Baswedan Bakal Diperiksa Polisi
-
Bantah Pimpinan DPRD, Sekda DKI Sebut Draf KUA-PPAS Sudah Diberikan 5 Juli
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf