Suara.com - Tragedi mengenaskan dialami seorang siswa sekolah tahfiz yang berada di Lanchang, Temerloh, Pahang, Malaysia. Ia tewas, diduga dianiaya teman sekelasnya.
Meninggalnya bocah berusia tujuh tahun itu pertama kali dikabarkan oleh petugas medis Klinik Kesehatan Lanchang.
Sebelumnya, seorang pegawai wanita menemukan korban dalam kondisi lemah tak berdaya dan langsung membawanya ke klinik untuk mendapat perawatan pada Kamis (7/11/2019).
Ketua Jabatan Siasatan Jenayah Pahang Datuk Othman Sabilul Alif kemudian mengungkap kejanggalan di balik kematian calon tahfiz tersebut.
"Dari pemeriksaan awal, ditemukan luka lebam pada tubuh korban," ungkapnya, seperti yang dikutip dari Harian Metro.
Demi penyelidikan lebih lanjut, polisi mengamankan tiga teman sekelas korban yang berusia lebih tua sekira 13 tahunan.
Mereka disinyalir telah melakukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia, setelah melihat luka pada tubuh jenazah.
Othman mengatakan, sekolah tahfiz di Lanchang hanya memiliki empat orang siswa, termasuk korban yang meninggal.
Korban mulai menimba ilmu di sekolah itu bersama saudara tirinya pada Oktober lalu.
Baca Juga: KPAI Heran Guru Honorer Wanita di Bali Ajak Siswinya Lakukan Threesome
Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, sekolah penghafal Alquran itu tidak mengantongi izin dari Jabatan Agama Islam Pahang (JAIP), atau serupa dengan Kementerian Agama di Indonesia.
"Sekolah itu hanya memiliki seorang tenaga pengajar pria. Ia merupakan suami dari pegawai wanita yang menemukan korban," imbuh Othman.
Kekinian, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara jenazah calon tahfiz dibawa ke Rumah Sakit Sultan Haji Ahmad Shah untuk dilakukan autopsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional