Suara.com - Pimpinan MPR berencana melakukan blusukan ke partai-partai politik, organisasi keagamaan hingga tokoh-tokoh nasional.
Hal itu dilakukan dalam rangka menyerap aspirasi mereka terkait rekomendasi MPR periode sebelumnya untuk membentuk Garis Besar Haluan Negara melalui amandemen terbatas UUD 1945.
Keinginan menjaring pendapat masyarakat tersebut disampaikan oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet seusai mengunjungi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan petinggi PAN lainnya di Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019).
“Kami akan ke pimpinan-pimpinan parpol plus tokoh-tokoh masyarakat seperti Muhammadiyah, PBNU, wali Gereja, PGI dan seterusnya. Ini kerja-kerja politik yang kami lakukan dalan rangka menjaring aspirasi masyarakat, menjaring aspirasi yang berkembamg di tengah masyarakat atas kebutuhan konstitusi,” kata Bamsoet.
Menurut Bamsoet, pandangan dari beragam pihak terkait rencana menghidupkan kembali GBHN sangat diperlukan.
Sebab, dari pendapat yang dikumpulkan tersebut nantinya MPR akan mengambil keputusan apakah rekomendasi untuk amandemen terbatas UUD 1945 bakal dilanjutkan atau diambil keputusan lainnya.
“Apakah nanti amandemen ini akan dilakukan secara terbatas, menyeluruh, disempurnakan atau kembali ke UUD 1945 yang asli atau tidak perlu sama sekali itu nanti kita serahkan pada perkembangan dalam rangka kita menjarig aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar Bamsoet.
Terkait pertemuannya dengan PAN, Bamsoet mengatakan bahwa sikap partai tersebut selaras dengan apa yang telah direkomendasikan MPR semasa kepemimpinan Zulkifli Hasan pada periode 2014-2019. Namun di lain sisi, masih ada sejumlah partai yang belum mengambil keputusan apapun terkait rencana amandemen terbatas tersebut.
“PAN tetap berada dalam posisi yang mendorong dilakukannya amendemen terbatas dan perlunya dihadirkannya kembali GBHN dalam sistem konstitusi. Sementara yang masih belum mengambil sikap yang sama antara lain partai saya sendiri Partai Golkar yang masih mendorong GBHN bisa di dalam undang-undang, begitu juga dengan Demokrat dan PKS,” kata Bamsoet.
Baca Juga: JK Ungkap Risiko Jika GBHN Hidup Lagi, Jokowi Kena Dampak
Berita Terkait
-
Hadapi Pilpres 2024, Bamsoet Akui Golkar Tertinggal Jauh dari Nasdem
-
Bamsoet Sebut Internal Golkar Saling Sikut Jelang Munas
-
Bambang Soesatyo Bongkar Aib Partai Golkar
-
Idham Azis Jadi Kapolri, Bamsoet: Rakyat Bisa Ceria jika Merasa Terlindungi
-
Bamsoet: Gerindra Masuk Sektor Pertanian Bukan Omong Kosong
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting