Jacobin, majalah ternama yang bertaut dengan kaum kiri di Amerika Serikat, dalam artikelnya menegaskan, “Manuver-manuver ini menunjukkan bahwa, apa pun yang diklaim oleh media ‘liberal’, peristiwa terkini di Bolivia sama dengan kudeta.”
“Itu adalah perebutan kekuasaan terhadap norma-norma demokrasi yang diorganisasikan oleh elite sayap kanan.”
Pemimpin-pemimpin negara di Amerika Latin yang progresif juga menilai peristiwa di Bolivia adalah kudeta.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, Presiden terpilih Argentina, Alberto Fernandez, eks Presiden Brasil Lula, maupun politikus AS Ilhan Omar. Mereka menegaskan pernyataan singkat: Morales didorong mundur oleh militer, dan itu adalah kudeta.
Pemaksaan militer Bolivia agar Morales mundur dari jabatannya, diikuti oleh gelombang kekerasan dari pihak oposisi terhadap pemeritahan progresif di banyak kota.
Kelompok paramiliter sayap kanan melakukan represi terhadap kaum asli dan petani Bolivia yang berdemonstrasi menentang Anez.
Tak hanya itu, paramiliter sayap kanan dan polisi juga melakukan persekusi di sentra-sentra perumahan kaum miskin. Bahkan, rumah saudara perempuan Morales, dibakar.
Wali Kota Vinto, Patricia Arce—perempuan—ditangkap dan diseret di jalanan tanpa alas kaki oleh kelompok paramiliter neo Fasis.
Massa lantas menyiram tubuh Patricia memakai cat merah—warna kelompok sayap kanan Bolivia—dan mencukur rambutnya.
Baca Juga: Dihujani Protes, Presiden Bolivia Evo Morales Mengundurkan Diri
Patricia lantas diselamatkan oleh demonstran pro-Morales. Namun, balai kota Vinto dibakar oleh massa sayap kanan.
Sementara itu, patroli polisi dan militer telah mengambil alih jalan-jalan di La Paz, mendirikan barikade untuk memblokir demonstran pro-Morales yang berbaris ke kota. Pendukung Morales adalah kaum asli dan petani yang beada di desa-desa.
Sedangkan di media-media sosial, viral video polisi Bolivia melepaskan bendera Wiphala—simbol keberagaman dan warga asli—dari emblem seragam mereka.
Video polisi berdiri bersama gerombolan sayap kanan bersenjata di gedung-gedung publik juga viral di media sosial.
Penyebab Kudeta
Awal kudeta terhadap Morales itu dipicu oleh sayap kanan Bolivia yang kalah dalam pemilihan 20 Oktober 2019.
Berita Terkait
-
Dihujani Protes, Presiden Bolivia Evo Morales Mengundurkan Diri
-
Buntut Pilpres, Wali Kota di Bolivia Dianiaya Demonstran
-
Berdalih Tak Punya Uang, Ayah Perkosa Anak sebagai Hadiah Ulang Tahun
-
Jurassic Park Dunia Nyata Bisa Ditemukan di Sini, Seperti Apa?
-
Di Bolivia, Festival Menari dengan Iblis Jadi Tradisi Jelang Paskah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri