Suara.com - DPRD Jakarta bakal menindaklanjuti kasus petugas Satpol PP membobol saldo bank DKI hingga Rp 32 Miliar. Nantinya, Direktur Utama Bank DKI akan segera dipanggil.
Ketua fraksi DPRD dari PDI Perjuangan Gembong Warsono menganggap sistem keamanan dari bank DKI tidak beres. Parlemen Kebon Sirih kata Gembong, akan meminta keterangan dari Dirut Bank DKI ihwal bisa terjadinya peristiwa itu.
"Fraksi PDIP meminta kepada temen-teman di Komisi B untuk memanggil Dirut Bank DKI untuk minta pertanggungjawabannya," ujar Gembong saat dihubungi, Selasa (19/11/2019).
Menurutnya kejadian petugas dari kalangan pegawai Pemprov DKI membobol bank BUMD merupakan kejadian yang luar biasa. Ia menyebut ada tiga hal yang harus disoroti dalam pengelolaan bank DKI.
"Pertama soal sistem, kedua soal pengawasan, kan gitu. Ketiga ya rasa tanggung jawab, rasa memiliki terhadap aset yang dia kelola," kata Gembong.
Selain itu, kejadian ini disebutnya bisa berpengaruh pada kepercayaan nasabah pada Bank plat merah itu. Jika saldonya mudah dibobol, nasabah akan ragu untuk menabung di bank DKI.
"Dampaknya pasti akan ke sana (nasabah). Dampaknya besar, makanya komisi B lah yang membidangi. Nanti kita minta orang" di fraksi yang ditugaskan di komisi B untuk bisa memanggil," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut apa yang dilakukan anak buahnya bukan seperti isu yang berkembang seperti pencurian atau penggelapan uang. Ia menyebut yang dilakukan anak buahnya adalah mengambil uang di mesin ATM seperti biasa.
Awalnya, petugas yang tidak disebutkan namanya itu mengambil uang di ATM, namun salah pin. Setelah pinnya benar, ia mengambil sejumlah uang, tapi saldonya tidak berkurang.
Baca Juga: Fokus Bahas Anggaran, DPRD Jakarta: Anies Kerja Tanpa Wagub Senyum Saja Tuh
Mengetahui hal itu, petugas itu lantas mencoba mengambil uang lagi. Hasilnya tetap sama, saldonya tak berkurang dan terus mengambil lagi.
"Pertama ambil uang tapi saldo tidak berkurang. Lalu dia coba lagi. Dia orang pasti punya keingintahuan. Ada semacam penasaran maka dia coba lagi," ujar Arifin saat dihubungi, Senin (18/11/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO