Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) setelah resmi menerima surat keputusan (SK) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (25/11/2019) pagi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung berpesan kepada Ahok agar bisa membenahi masalah-masalah di perusahaan pelat merah tersebut.
"Yang berkaitan dengan pengawasan, jangan sampai Pertamina tidak mau berubah, masih berkeinginan impor minyak. Padahal kita sudah punya substitusinya, di antaranya adalah CPO (minyak Kelapa Sawit) baik itu B20 (Biodiesel20), B30, akan dikembangkan menjadi B50 dan seterusnya," ujar Pramono di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Menurutnya, alasan Ahok ditunjuk sebagai Komut Pertamina, yakni adanya permasalahan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit). Pasalnya, kata Pramono, Pertamina dan PLN memberikan kontribusi besar dalam masalah defisit transaksi berjalan tersebut.
"Current Account Deficit itu yang memberikan kontribusi cukup besar adalah Pertamina dan PLN, maka dengan program-program B20 (Biodiesel) yang sekarang menjadi B30," kata dia.
"Kalau kemudian di internalnya Pertamina tidak dilakukan pembenahan, impor minyaknya masih sangat besar. Inilah menyebabkan tekanan terhadap neraca transaksi berjalan kita," sambungnya.
Tak hanya itu, Politisi PDI Perjuangan itu menyebut penunjukkan Ahok sudah melalui proses yang panjang di TPA (Tim Penilai Akhir) dan berbagai faktor.
"Proses rekrutmen seseorang menjadi direksi terutama direktur utama komisaris utama di BUMN melalui tim penilai akhir yang di mana ketuanya adalah presiden, sekretarisnya saya kemudian pak Erick dan menteri terkait. Dalam proses itu, prosesnya panjang, kami lihat berbagai faktor," katanya.
Baca Juga: Digeser Ahok dari Pertamina, Tanri Abeng Serahkan Berkas
Tag
Berita Terkait
-
PDIP: Kenapa Cuma Ahok yang Disuruh Mundur dari Partai?
-
Stafsus Jokowi Dicibir Cuma Listpik, Istana: Kami Kangen Hiburan Fadli Zon
-
Pastikan Rudiantara Jadi Bos PLN, Istana: Bolanya Tinggal di Menteri BUMN
-
Ahok Jadi Komisaris Pertamina, Dahlan Iskan Ungkap Hal ini
-
Detik-detik Pengangkatan Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD