Suara.com - Wakil Ketua Umum partai Gerindra Fadli Zon langsung membalas tanggapan Istana soal Staf Khusus Presiden Jokowi yang berasal dari kalangan milenial. Awalnya Fadli Zon menyebut stafsus milenial ini sekadar pajangan.
“Cuma lipstik, pajangan sajalah itu. Kita mau melihat kinerja orang pada kapasitas kapabilitas, tidak melihat umur, harusnya," kata Fadli Zon Sabtu (23/11/2019).
Kemudian Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberi tanggapan atas pernyataan Fadli Zon tersebut.
Ia menganggap pernyataan Anggota Komisi I DPR itu merupakan sebuah hiburan dari Senayan kepada Istana.
"Terus terang kami kangen kalau Pak Fadli (Fadli Zon) enggak bilang itu. Jadi kami anggap saja itu hiburan dari Senayan (DPR) untuk Pak presiden dan buat kami semua, dari Pak Fadli," ujar Pramono di kantornya, Senin (25/11/2019).
Mengetahui tanggapan Istana yang menyebut kritiknya hanya sebagai hiburan, Fadli Zon langsung memberikan balasan.
Melalui kicauan di Twitter yang diunggah pada Senin (25/11/2019), Fadli Zon berpendapat para milenial pilihan Jokowi ini adalah orang terbaik, sehingga seharusnya tidak hanya menjadi staf.
"Untung gak saya bilang dagelan. Kalau serius, jadikanlah orang-orang terbaik di posisi decision makers, bukan staf," tulis @fadlizon.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum partai Gerindra Fadli Zon menyindir staf khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berasal dari kalangan milenial.
Baca Juga: Mendagri Tito: Pemerintah Perlu Ambil Langkah Sikapi Ormas Intoleran
Menurutnya, seharusnya staf yang baik dinilai dari kemampuannya dalam bekerja, bukan umur.
Selain itu, ia menganggap pembentukan staf khusus milenial hingga penambahan wakil menteri bertentangan dengan ungkapan Jokowi yang ingin merampingkan birokrasi. Ia menyebut Jokowi kerap kali melanggar ucapannya sendiri.
"Ya itulah pak Jokowi memang konsisten dengan inkonsistensinya. Apa yang diomongkan kadang-kadang beda dengan yang dilakukan," jelasnya.
Karena itu ia menyebut seharusnya Jokowi bisa memilih orang-orang yang tepat untuk membantunya. Jokowi harus memperhatikan beberapa aspek penting dalam mempekerjakan seseorang.
"Cari orang yang punya kapasitas, kapabilitas, integeritas dan tepat. Atau right man atau right woman in the right place," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target