Suara.com - Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial Gracia Billy Yosaphat Mambrasar mengaku tak terima dengan pernyataan penulis Eka Kurniawan yang menyebut staf khusus presiden seharusnya diangkat dari kaum blangsak atau tidak berada.
Alasannya terusik dengan pernyataan Eka karena Billy mengakui dibesarkan dari keluarga miskin.
"Kalau dia (Penulis Eka Kurniawan) bilang tidak berada, saya pun dari kalangan tidak berada," ujar Billy saat dihubungi Suara.com, Senin (25/11/2019).
CEO Kitong Bisa itu menyebut pekerjaan ibunya sebagai penjual kue. Bahkan, dia mengaku kerap membantu sang ibu berjualan kue untuk bertahan hidup.
"Saya kan anak orang penjual kue, saya juga sendiri jualan kue untuk survive saya juga dari kampung. Jadi apa yang dipermasalahkan dari itu," katanya.
Meski demikian, Billy menilai, yang terpenting sekarang adalah bagaimana anak muda bisa memberikan kontribusi nyata kepada bangsa daripada hanya mengurusi masalah status sosial. Sebab, menurutnya, percuma dari kalangan orang berada jika tak bisa memberikan hal baik kepada masyarakat.
"Berada atau berada tidak masalah, yang paling utama adalah karya. Percuma berada tapi tidak ikut membangun bangsa atau tapi berada tapi tidak membangun bangsa. Yang paling utama berada atau tidak beradanya, yang paling utama ikut berkontribusi membangun Indonesia," katanya.
Sebelumnya, penulis Eka Kurniawan merespons soal tujuh orang dari kalangan muda yang diangkat Presiden Jokowi sebagai stafsus kepresidenan.
Menurutnya, staf khusus presiden seharusnya diangkat dari kaum blangsak atau tak berada.
Baca Juga: Jokowi Rekrut Milenial, Wapres Maruf Angkat Stafsus dari Generasi Kolonial
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Facebook miliknya Eka Kurniawan. Ia menanggapi pendapat sutradara Angga Sasonggko yang turut mengomentari staf khusus presiden mendapatkan hak khusus (privilege).
"Staf khusus harusnya dari kaum blangsak. Dengarkan mereka, setiap hari, tentu dengan gaji staf khusus, ya, karena kaum blangsak adalah sebanyak-banyaknya warga negara," kata Eka Kurniawan seperti dikutip Suara.com, Minggu (24/11/2019).
Menurut Eka, tujuh orang milenial yang berasal dari latar belakang CEO ini memang mendapatkan hak khusus. Pemberian hak khusus itu diyakini oleh Eka memang nyata terjadi.
"Anak-anak orang kaya, CEO ini dan itu, diangkat jadi staf khusus presiden, ngantor di istana, dengan gaji istana, terus nyuruh rakyat Indonesia untuk bersikap adil? Mereka berkesempatan didengar Presiden hampir tiap hari dan bisa memengaruhi kebijakan, itu bukan privilege?" ujar Eka.
Meski demikian, pemberian hak khusus bagi 'si kaya dan berpengaruh' itu bisa dipangkas dengan memberikan akses yang sama kepada 'si miskin'.
Berita Terkait
-
Gaji Stasfus Jokowi Disoal Refly Harun, Istana: Sudah Ada Aturan Mainnya
-
Stafsus Jokowi Dicibir Cuma Listpik, Istana: Kami Kangen Hiburan Fadli Zon
-
Dicibir Fadli Zon Cuma Jadi Lipstik, Staf Khusus Presiden Jokowi Kesal
-
Staf Khusus Milenial Jokowi Dapat Rp 51 Juta dari Uang Rakyat, Refly Protes
-
Fadli Zon: Stafsus Milenial Jokowi Cuma Pajangan, Lipstick Saja
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!