Suara.com - Secara sadar maupun tidak, hubungan antara guru dan murid dalam dunia pendidikan tak jarang bisa jadi sebuah bentuk penindasan. Kenyataan ini dibuktikan oleh teoretikus pendidikan Brasil Paulo Freire melalui pengalamannya saat mengajarkan orang-orang dewasa di Brasil supaya melek huruf.
Dalam kasus ini, penindasan dijelaskan Freire sebagai dehumanisasi atau proses penghilangan harkat manusia yang dilakukan secara terstruktur melalui tatanan yang tidak adil. Akibatnya, orang-orang lemah yang merasakan dehumanisasi dari para penindas mendambakan kebebasan.
Sayangnya, seringkali mereka salah kaprah memperjuangkan kebebasan. Bukannya membalikkan keadaan dengan menciptakan humanisasi, mereka justru menerapkan kembali penindasan itu. Dehumanisasi pun terus berputar, dan kebebasan akan terus menjadi angan-angan karena kebebasan sejatinya harus diperjuangkan dengan kesadaran diri.
Penjelasan tentang penindasan, kaum penindas dan tertindas, serta kebebasan itu menjadi pembuka di karya Freire yang paling berpengaruh, Pendidikan Kaum Tertindas. Selain soal penindasan, Freire tentu mengungkapkan pula bagaimana bentuk penindasan dalam dunia pendidikan.
Freire mengibaratkan penindasan di dunia pendidikan sebagai "sistem bank". Dalam pendidikan semacam ini, hanya guru yang dianggap memiliki pengetahuan, sedangkan murid hanyalah "celengan kosong". Murid dituntut mengikuti apa yang diminta sang guru, dan kreativitas mereka pun menjadi kerdil karena penindasan terselubung ini.
Untuk mengatasainya, Freire memberikan konsep pendidikan hadap-masalah sebagai solusi pembebasan dari penindasan ini. Komunikasi menjadi aspek penting dalam konsep pendidikan ini untuk memastikan adanya pemahaman, tak sekadar pemindahan informasi.
Melalui dialog, akan bangkit kesadaran dan pemikiran kritis; tak ada lagi istilah "celengan kosong", yang dianggap sebagai "benda" dan hanya bisa menerima jalan pikir yang "ditabungkan" guru ke dalamnya.
Freire lantas membandingkan pendidikan antidialogika dan dialogika. Yang pertama adalah alat untuk menindas, dengan karakter menaklukkan, adu domba lalu kuasai, manipulasi, dan serangan kebudayaan. Sedangkan dialogika adalah alat pembebasan yang melibatkan kerja sama, persatuan, organisasi, dan perpaduan kebudayaan.
Lihat buku PENDIDIKAN KAUM TERTINDAS oleh PAULO FREIRE di SINI
Baca Juga: Selandia Baru Tepis Anggapan Beri Dukungan untuk Kemerdekaan Papua
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal