Suara.com - Rencana pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM) menimbulkan polemik. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengakui desain awal revitalisasi pusat kebudayaan itu tidak tercantum pembangunan hotel.
Corporate Secretary Jakpro, Hani Sumarno, mengatakan saat sayembara desain TIM yang dimenangkan arsitek Andra Martin, hotel tidak direncanakan untuk dibangun. Setelah itu pihak Jakpro memiliki pertimbangan sendiri untuk memasukan pembangunan hotel.
"Pada awal ketika sayembara memang memang tidak ada hotel. Tapi kemudian melihat bahwa PKJ akan menjadi pusat kesenian untuk lingkungan yang lebih besar maka diramu lagi," ujar Hani saat dihubungi, Selasa (26/11/2019).
Menurut Hani, desain awal yang tidak ada hotelnya itu dipertimbangkan kembali dan dikaji pihaknya. Ia mengatakan pertimbangan paling penting adalah menjaga keberlangsungan TIM setelah revitalisasi rampung.
"Namanya juga desain. Belum kemudian disaingkan, dengan bagaimana kemudian pemanfaatan atau kemudian utilitas ketika desain itu jadi," jelasnya.
Karena itu Jakpro, kata Hani, memilih untuk memasukan unsur investasi untuk perawatan TIM hasil revitalisasi. Dengan demikian, maka pembiayaan bisa disokong dengan bisnis hotel itu salah satunya.
"Untuk merawat dan untuk bisa menjadikan tempat ini bisa berusia panjang sampai 50 tahun misalnya, itu kan perlu ada investasi, perlu ada proses pada kegiatan industri yang harus dimuat," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membenarkan adanya penolakan dari para seniman soal pembangunan hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pembangunan itu dianggap merugikan para seniman yang kerap berkarya di pusat kebudayaan itu.
Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Dadang Solihin mengakui penolakan itu diutarakan para seniman saat ia menjadi pembicara di acara diskusi beberapa waktu lalu. Belakangan acara itu viral di media sosial karena video cek cok antara Dadang dengan para seniman tersebar.
Baca Juga: Bangun Hotel di TIM, Pemprov DKI Sebut Akan Untungkan Seniman
Dadang mengatakan penolakan para seniman terjadi karena merasa tidak dilibatkan dalam perencanaan itu. Mereka, kata Dadang, ingin berbicara dengan pihak yang menjalankan rencana revitalisasi TIM, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Kalau yang hadir di situ menolak, menolaknya itu sebetulnya mereka menanyakan kenapa tidak diajak ngomong dulu, lalu mengapa pengelolaannya ke Jakpro," ujar Dadang saat dihubungi, Senin (25/11/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib
-
Gak Punya Otak! ASN di Pasuruan Berkali-kali Cabuli Keponakan, Modusnya Begini
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Inovasi AI yang Mendorong Kualitas Riset dan Akademik Indonesia
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria