Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah merancang sebuah sistem yang bertujuan untuk menempatkan pemilih yang berada dalam satu Kartu Keluarga (KK) terdaftar di dalam satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sama. Kerap antara pemilih di satu keluarga dengan anggota keluarga yang lain beda TPS.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan mekanisme tersebut sudah mulai diberlakukan KPU sejak pemilihan umum sebelumnya. Namun karena sistemnya yang masih bersifat manual, maka penempatan pemilih dalam satu KK unntuk berada di TPS yang sama masih carut marut.
Arif mengatakan sistem tersebut nantinya akan mencatat Nomor Kartu Keluarga (NKK) setiap pemilih. Sehingga pemilih akan terdaftar di satu tps yang sama.
“Kita atur by system nanti. By system itu maksudnya gini, NKK. Kalau dia NKK-nya sama, jadi kalau kamu satu keluarga ini NKK-nya pasti sama, yang beda NIK-nya. Kalau NKK-nya sama dia enggak akan bisa dipisah ke tempat lain,” kata Arief di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2019).
“Kalau kemarin kan memang secara manual dikerjakannya, oke ini dikelompokkan di sini, di sini sudah jadi, dikelompokkan lagi jadi lagi satu TPS begitu. Kalau sekarang sedang kita bangun sistemnya. Kalau NKK-nya sama, dia tidak akan bisa berpisah gitu lHO," Arief menambahkan.
Mekanisme melalui sistem berdasarkan NKK itu ditargetkan dapat diterapkan pada Pilkada serentak tahun 2020.
Meski sudah otomatis terdaftar di satu TPS yang sama, namun Arief mengimbau agar tetap ada pemberitahuan jauh hari jika ada pengajuan dari pemilih untuk berpindah TPS.
“Makanya perlu diatur, pindah itu ada waktunya kan gitu. Enggak bisa tiba-tiba satu hari sebelum hari pengumuman misalnya, saya mau pindah ya, enggak bisa begitu. Kenapa itu perlu diatur waktunya? Untuk mengatur distribusi logistiknya,” kata Arief.
Baca Juga: Antisipasi Petugas KPPS Meninggal saat Pemilu, KPU Usulkan Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!