Suara.com - Publik Malaysia digemparkan dengan kasus enam orang pria yang dijatuhi hukuman penjara lantaran tidak menunaikan salat Jumat.
Kejadian ini memicu kekhawatiran khalayak atas meningkatnya konservatisme agama di Negeri Jiran yang notabene multietnis.
Dalam ajaran agama Islam, pria diwajibkan menunaikan salat Jumat. Namun, hukuman yang dijatuhkan kepada enam pria Malaysia yang tidak Jumatan ini dinilai terlalu keras.
Untuk diketahui, 60 persen dari 32 juta penduduk Malaysia didominasi oleh umat muslim dari etnis Melayu. Selebihnya berasal dari etnis India, China dengan agama berbeda-beda.
Dilaporkan Harian Metro, enam pria tersebut berusia antara 17-25 tahun. Mereka ditangkap aparat setelah ketahuan berpiknik di wisata air terjun, bukannya menunaikan salat Jumat.
Tak hanya dipenjara selama satu bulan, mereka juga kenai denda sebesar 2.400 dan 2.500 ringgit Malaysia atau sekira Rp 8 juta dan 8,4 juta.
Dalam persidangan syariah yang digelar pada Minggu (4/12) di negara bagian Terengganu, sesuai hukum syariah, keenam pria tersebut terancam penjara maksimal 2 tahun.
Namun hingga kekinian, keenamnya belum ditahan dan mengajukan banding atas putusan hakim.
Tak ayal, kasus tersebut memancing tanggapan para kritikus dan aktivis HAM. Mereka menyorot terkikisnya budaya toleransi di Malaysia.
Baca Juga: Jokowi Mendadak Datangi RSUD Kota Cilegon, Ada Apa?
"Kasus tidak menunaikan salat Jumat adalah masalah pribadi. Tindakan ini mungkin dianggap tidak pantas oleh sebagian muslim, tapi hukuman pidana berlebihan bukan solusi," kata Zaid Malek, perwakilan kelompok HAM Lawyers for Liberty, seperti disadur dari Channel News Asia, Jumat (6/12/2019)
Zaid menambahkan, hukuman tersebut juga bertentangan dengan janji menteri agama yang sebelumnya fokus merehabilitasi para penjahat dibandingkan memberi hukuman kepada mereka.
Malaysia menganut dua jalur sistem hukum, ihwal kasus yang menimpa umat muslim ditangani oleh pengadilan syariah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?