Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terus memprotes rencana kebijakan yang akan menghapus larangan ekspor benih lobster. Aksi protes ini mendapat dukungan dari mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah menyarankan Susi untuk membuat buku tentang lobster. Selama ini protes yang dilakukan Susi terhadap wacana ekspor benih lobster hanya disampaikan melalui media sosial.
Hal ini disampaikan Fahri melalui kicauan di akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah.
"Bu, bagus ibu tulis buku soal lobster ini," tulis Fahri Hamzah seperti dikutip Suara.com, Selasa (17/12/2019).
Fahri juga ingin agar Susi menjelaskan terkait pencopotan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Padahal banyak orang menganggap kinerja Susi cukup bagus.
"Sebab kami juga bertanya kenapa ibu tiba-tiba setelah banyak dipuji oleh 'bos' tiba-tiba seperti 'dihilangkan'. Sangat hostile, akan sangat baik bagi publik jika sebuah buku bisa dibaca secara luas, saya dukung ibu terus berkarya!" ungkap Fahri.
Dalam kicauan itu, Fahri juga menyematkan berita tentang cerita Susi Pudjiastuti yang membongkar peyelundupan lobster.
Saran Fahri Hamzah ini mendapat respon dari warganet. Sudah ada 845 like dan 250 57 retweet pada Selasa (17/12) siang di unggahan tersebut.
Rata-rata warganet setuju agar Susi membuat buku tentang lobster.
Baca Juga: Copot Plt Kadisparbud karena Kasus Colosseum, Anies: Kesalahannya Fatal!
"Betul Ibu Susi udjiastuti, buat tulisan atau buku sekalian saja Bu agar kami tercerahkan," komentar @babedut.
"Buat buku utnuk masyarakat tahu peta pertarunganya versi bu Susi. Biar dampaknya lebih masif. Dan bisa diteruskan perjuangannya oleh generasi di bawahnya. Kalau kaya sekarang berapa pihak tahu dan paham permasalahan di luar lingkarnya bu Susi. Hayo lah," tulis @Andsuma84.
Untuk diketahui, selain membahas kasus penyelundupan lobster, Susi Pudjiastuti dibuat geram dengan wacana ekspor lobster yang bakal diterapkan Menteri Perikanan dan Kelautan (KKP) Edhy Prabowo.
Bukan tanpa asalan, semasa menjabat sebagai Menteri KKP, Susi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan. Namun kebijakan tersebut bakal dilanggar.
Walhasil, Susi kerap melayangkan protes tentang kebijakan tersebut lewat media sosial. Mulai dari mengunggah ulang komentar warganet yang sependapat dengannya hingga menjelaskan jumlah kerugian negara akibat kebijakan ekspor benih lobster.
Berita Terkait
-
Dukung Lobster Edhy Prabowo, Gerindra Semprot Susi: Nggak Usah Pencitraan
-
Unggah Cuitan Soal Ekspor Benih Lobster, Gerindra Dibully
-
Wakil Ketua DPR yang Terhormat Ini Dapat Cuitan Tajam dari Susi Pudjiastuti
-
Dikritik Buka Kembali Ekspor Benih Lobster, Ini Pembelaan KKP
-
Wacana Ekspor Benih Lobster Tuai Protes, #TenggelamkanEdhyPrabowo Menggema
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO