Suara.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengungkap sejumlah penyebab terjadinya banjir di Jakarta pada Selasa (18/12/2019). Menurutnya, sistem drainase yang buruk menjadi penyebab utama terjadinya banjir.
Nirwono menyatakan, sistem drainase ini merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Karena itu, jika drainase masih buruk saat Jakarta sudah memasuki musim penghujan, maka ia menyebut pemprov masih belum siap.
“Terlepas dari derasnya hujan, hal ini menunjukkan bahwa sistem drainase kota kita masih buruk,” ujar Nirwono saat dikonfirmasi Selasa (18/12/2019).
Ia menjelaskan, saat ini drainase di Jakarta hanya berfungsi sebanyak 33 persen saja. Hasilnya, air yang datang karena hujan deras tak bisa dialirkan dengan baik dan akhirnya meluap hingga ke jalan dan pemukiman.
"Ini merupakan banjir lokal yang diakibatkan buruknya sistem drainase kota, yang memang hanya sekitar 33 persen yang berfungsi baik saat ini," katanya.
Menurutnya, anggapannya itu telah dibuktikan oleh pernyataan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang menyebut banjir terjadi karena air mengantre masuk saluran. Karena itu ia meminta agar Pemprov DKI segera melebarkan saluran air.
“Kondisi saluran air Jakarta besar diameternya harus diperlebar, misal dari 1,5 menjadi 3 meter agar kapasitas airnya bisa menampung saat hujan lebat," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob