Suara.com - Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengunggah foto spanduk yang tertulis "Kawasan Muslim, terompet dilarang masuk, terompet budaya Yahudi."
Foto tersebut diunggahnya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Selasa (24/12/2019).
Terlihat dalam spanduk tersebut tulisan "terompet dilarang masuk" dicetak dengan warna merah. Spanduk itu dipasang di atas sebuah jalan kecil atau gang.
Budiman Sudjatmiko tidak menjelaskan lokasi terpasangnya spanduk tersebut. Namun dia menurutnya orang atau warga yang memasang spanduk itu tidak membela Islam.
"Mereka TIDAK sedang membela Islam. Mereka sedang membela kebodohan. Sedih agama besar di dunia dibela dengan retorika seperti ini," tulis Budiman melalui akun @budimandjatmiko.
Menurutnya tulisan seperti ini justru lebih banyak memberi pengaruh negatif.
"Ucapan padat seperti ini meninggalkan dampak emosi yang lebih kuat. Baik bagi yang setuju atau yang tidak. Sensasi (negatif) lebih kuat dari esensi!" imbuhnya.
Dalam kicauan selanjutnya, Budiman berpendapat bahwa orang-orang yang memasang spanduk itu sepertinya tidak tahu Tahun Baru Yahudi yang sebenarnya.
"Mereka tahu gak sih bahwa Tahun Baru Yahudi itu bukan 1 Januari? Mereka punya tahun baru sendiri yaitu Rosh Hasanah atau Yom Teruah," ujar Budiman.
Baca Juga: BBM di Kupang Diisukan Akan Habis, Warga Panik Antrean di SPBU Mengular
Unggahan Budiman ini telah mendapatkan 900 like dan 380 retweet dari warganet pada Selasa (24/12) siang. Netizen yang memberikan komentar yang cukup beragam di sana.
"Layo lucu to, yang mayoritas kok malah kakean polah (banyak tingkah) selow aja harusnya karena ciptaan Tuhan juga beda-beda bentuknya," tulis @anwark_chinx.
"Kasihan amat yang jualan terompet sudah nunggu setahun sekarang dipersekusi," komentar @HenGTG.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, foto yang diunggah Budiman Sudjatmiko ini telah beredar luas di internet sejak 2016.
Menurut tulisan di hidayatullah.com yang dipublikasikan pada (31/12/2016), spanduk tersebut banyak bertebaran di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah.
Berita Terkait
-
Guru Besar UI soal Uighur: Indonesia Bisa Intervensi China Lewat PBB
-
Terompet Tahun Baru Sepi Pembeli, Warsini Buat Hanya Kalau Ada Pesanan
-
Aksi Bela Uighur Berujung Bentrok di Hong Kong
-
Populer di DIY, Jadah Tempe Ingatkan Budiman Sudjatmiko pada Mbah Maridjan
-
Anak dan Mantu Jokowi Maju Pilkada, Politisi PDIP Sebut Jadi Beban Moral
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan