Suara.com - Politikus PDIP Deddy Sitorus membantah isu yang beredar jika kasus Jiwasraya gagal bayar karena digunakan untuk dana kampanye di Pilpres 2019.
Menurut dia, permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak krisis moneter tahun 1998, lalu tahun 2013 dan baru memuncak di 2018.
"Ibarat bisul, itu pecahnya tahun 2018. Kalau dikaitkan dengan Pilpres ngawur, karena bisulnya pecah 2018. Bukan borok ini muncul 2018, jangan salah," kata Deddy dalam diskusi cross check di Kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (29/12/2019).
Deddy mengatakan, isu tersebut harus benar-benar dipertanggungjawabkan melalui cara hukum yang tengah diproses oleh kejaksaan.
"Saya kira itu harus dipertanggungjawabkan. Karena apa? Seorang parpol apalagi sekarang ada di pemerintahan itu kan seperti melempar kotoran, menurut saya itu tidak tepat pernyataan seperti itu karena bukan model pak Jokowi untuk mau melakukan hal-hal seperti itu," beber Deddy.
Meski begitu, Deddy mengaku tidak ingin menyalahkan pemerintah sebelumnya karena pemerintah saat ini tengah melakukan upaya penyelamatan Jiwasraya melalui proses hukum yang benar.
"Pemerintah saat ini sudah memegang skenario penyelamatan, misal zaman lalu sudah bicara holding karena kita tidak setuju dengan bailout, pengalaman bailout mengalami cerita duka. Tapi kami mengatakan tidak setuju bailout, tapi itu jalan terakhir," ucap Deddy.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut persoalan keuangan yang dialami Jiwasraya sudah terjadi lebih dari 10 tahun dan bukanlah masalah yang ringan. Pernyataan ini secara tidak langsung menyinggung masa pemerintahan SBY.
"Problem ini dalam tiga tahun ini sebetulnya kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini, tapi ini bukan masalah yang ringan," kata Presiden Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di kota Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Baca Juga: Eks Menteri BUMN soal Jiwasraya: Tiga Orang Goreng-goreng Saham
Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengakui tidak akan sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 (gagal bayar). Kesulitan keuangan ini disebabkan kesalahan investasi yang dilakukan oleh manajemen lama Jiwasraya.
Berita Terkait
-
Kejanggalan Tersangka Penyiram Novel dan 4 Berita Populer Lain
-
Ferdinand Minta Jokowi Sadar Ada Operasi Senyap Jauhkan Dirinya dengan SBY
-
Eks Menteri BUMN soal Jiwasraya: Tiga Orang Goreng-goreng Saham
-
Ribut Jiwasraya, Faizal Assegaf Desak Erick Thohir Minta Maaf ke SBY
-
Jiwasraya - Bumiputera Rugi Rp 50 T, Bisa Buat Tanam Hidroponik di 2 Pulau
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat