Suara.com - Sejumlah wartawan tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam area Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata saat hendak meliput acara tahlilan Taufiq Kiemas. Mendengar hal tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah sempat kaget dan langsung meminta maaf.
Pantauan dari Suara.com di lokasi pada pukul 10.00 WIB, pagar yang menjadi akses masuk menuju makam Taufiq ditutup dan dijaga satpam. Tanpa bertanya, satpam tersebut langsung mengatakan tidak boleh masuk dengan alasan protokoler dari Paspampres.
Dari luar pagar tampak sejumlah orang telah berada di makam Taufiq untuk menjalankan acara tahlilan tersebut. Para pewarta pun sempat menghubungi Basarah untuk memastikan bisa meliput acara tersebut.
Namun, Basarah baru menemui para wartawan setelah acara selesai sekitar pukul 11.00 WIB.
"Kenapa enggak ikut tadi?" tanya Basarah kepada wartawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019).
"Kita enggak boleh masuk, Pak. Kita sudah WhatsApp bapak juga," timpal wartawan.
Basarah pun kaget mendengar pernyataan dari wartawan. Pasalnya, undangan yang telah disebar secara resmi kepada pewarta mengatasnamakan dirinya.
Usai mendengar keluhan dari wartawan, Basarah pun melayangkan permohonan maafnya.
"Saya minta maaf, saya enggak buka hp (handphone) tadi karena mimpin tahlihan," ujarnya.
Baca Juga: Hot Menari Tiang, Nikita Willy Banjir Pujian Warganet
Basarah mengungkapkan sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut. Ia menyebut ada nama mantan Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning dan sejumlah alumni dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Berita Terkait
-
PDIP Gelar Tahlilan Taufiq Kiemas, Megawati Tidak Hadir karena di Jepang
-
Wartawan Tak Diperbolehkan Liput Tahlilan Mendiang Taufiq Kiemas
-
Megawati Soekarnoputri: Perempuan Jadi Panglima TNI, Kenapa Tidak?
-
PKS Sebut Jokowi Akan Rugi Jika Pecah Kongsi dari Megawati
-
Massa BSTB Geruduk DPC PDIP Solo Desak Mega Rekomendasikan Achmad Purnomo
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida