Suara.com - Menteri Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menerima kedatangan dari Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/12/2019).
Usai pertemuan yang dilakukan secara tertutup, Mahfud mengatakan ada sejumlah isu yang dibahas dan juga penyelesaiannya. Salah satu isu yang dibahas ialah soal bagaimana ormas-ormas Islam resah akan adanya isu penyebaran paham khilafah.
"Dia (LPOI) agak gerah juga terhadap isu-isu sistem lain tegasnya sistem khilafah yang sekarang yang ditawarkan yang sebenarnya itu agendanya merusak," kata Mahfud.
Kemudian juga mereka membahas soal adanya isu kalau pemerintah mengalami Islamophopia atau takut terhadap Islam. Mahfud menegaskan kalau isu tersebut tidak benar adanya.
"Sebenarnya tidak ada umat Islam yang besar-besar ini mewakili 200 juta umat muslim di Indonesia itu melihat tidak ada, Islamophobia itu tidak ada," ujarnya.
Di saat yang bersamaan Sekjen LPOI, Lutfi A Tamimi mengatakan, 14 ormas yang tergabung dalam LPOI meyakini tidak ada istilah pemerintah Indonesia yang phobia terhadap umat Islam. Akan tetapi ia tidak menampik apabila masih ada pihak tidak bertanggung jawab berusaha untuk mengadu domba.
"Nah, sekarang diadu domba antara pemerintah sama umat Islam. No way, ndak ada khilafah di negeri ini loh adanya NKRI adanya presiden," ujar Lutfi.
Lutfi bahkan bercerita di saat pihaknya melakukan penentangan terhadap adanya ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Saat itu 14 ormas yang tergabung ke dalam LPOI menandatangani penolakan HTI di Indonesia.
"Rukun Iman yang harusnya enam cuma ada lima yang namanya takdir itu disangsikan sama Hizbut Tahrir," katanya.
Baca Juga: Johannes Prabowo Masuk Kemenhan, Faizal: Disiapkan Jadi Pengganti Mahfud MD
Ketika resmi dibubarkan, Lutfi menyebut pemasok dana ke HTI dari Inggris pun menangis. Meski demikian ia menyatakan tegas bahwa tidak boleh ada lagi HTI di tanah air.
Lebih lanjut Lutfi menerangkan bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan dari Kemenkopolhukam yakni tidak ada lagi khilafah di Indonesia.
"Jadi kalau mau teriak segala macam silahkan, datang ke LPOI kalau berani. Saya tantang hizbut tahrir," kata dia.
Berita Terkait
-
Johannes Prabowo Masuk Kemenhan, Faizal: Disiapkan Jadi Pengganti Mahfud MD
-
Kapal Asing Masuk Perairan Natuna Ganggu Nelayan, Bakamla Lapor Jokowi
-
Mahfud MD soal Transparansi Kasus Novel dan 4 Berita Terpopuler Lainnya
-
Mahfud MD soal Transparansi Kasus Novel: Pengadilan Bukan Anak Buah Polisi
-
Kominfo Siapkan Jaringan Aman dan Mandiri untuk Pertahanan Negara
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
-
Mahfud MD: Februari 2020 Nadiem Masih Mendikbud, Bukan Mendikbudristek
-
Demo Ricuh Berujung Maut, Prabowo Tuding Ada Makar, Kinerja Intelijen Dipertanyakan
-
Pramono Tunggu Sikap DPRD Soal Polemik Tunjangan Perumahan Rp78 Juta
-
Gerakan 17+8 di Ujung Deadline, Fathian: Provokator Main Halus
-
Mushola 2 Lantai di Ciomas Bogor Ambruk Saat Pengajian Maulid, BPBD: Bangunan Tua Kelebihan Beban
-
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Tembus 174 Ribu, Keputusan PTDH Bisa Dibatalkan?
-
WNA Korban Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Dijemput Keluarga
-
Karding Klarifikasi Foto Main Domino, Sebut Pertemuan dengan Raja Juli dan Azis Wellang Hanya...
-
Akademisi Pertanyakan Keadilan: Kenapa Nadiem Ditahan Cepat, Silfester Masih Bebas?