Suara.com - Transparansi atas proses pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan terus dipertanyakan. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengeluarkan pernyataan terkait hal tersebut, pada Senin (30/12/2019).
Sementara itu, politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta Kejaksaan Agung untuk memeriksa juga Otoritas Jasa Keuangan dari kepala eksekutif sampai deputi di bagian IKBN (Industri Keuangan Non Bank).
Berikut 5 berita populer yang dihimpun Suara.com pada Sabtu (28/12/2019).
- Soal Transparansi Kasus Novel, Mahfud MD: Pengadilan Bukan Anak Buah Polisi
Dua tersangka teror air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan yang resmi ditahan ternyata merupakan anggota Polri aktif.
Dua tersangka berinisial RM dan RB diketahui bertugas di Korps Brimob.
- Ribut Jiwasraya, Jansen Demokrat Minta Kejagung juga Periksa OJK
Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa dua orang saksi terkait dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya pada Senin (30/12/2019). Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga minta Kejagung memeriksa Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jansen menilai pihak OJK telah lalai dalam pengawasan sehingga membuat Jiwasraya tidak sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun.
Baca Juga: Prabowo Bawa Sjafrie dan Johannes Masuk Kemenhan, Gerindra: Hak Menhan
- Ahmad Dhani Diusulkan Jadi Stafsus Menhan Prabowo Setelah Keluar Penjara
Setelah politikus Partai Gerindra Ahmad Dhani bebas dari penjara, Senin (30/12/2019), pendiri Alumni 212 Faizal Assegaf membuat cuitan yang menjadi sorotan.
Cuitan itu diunggah ke akun Twitter pribadinya @faizalassegaf pada Senin (30/12).
- Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar Didakwa Pencucian Uang dan Suap
Terdakwa Eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Emirsyah Satar didakwa turut melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari korupsi pengadaan mesin dan pesawat untuk Garuda Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK, Lie Putera saat membacakan surat dakwaan untuk Emirsyah Satar di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).
Berita Terkait
-
Kasus Jiwasraya, Kejagung Masih Periksa Eldin Rizal
-
Kominfo Siapkan Jaringan Aman dan Mandiri untuk Pertahanan Negara
-
Didakwa Terima Suap Garuda Rp 46,1 Miliar, Emirsyah: Mohon Maaf Saya Khilaf
-
Sketsa dan Pelaku Penyiram Novel Disoal, Mahfud: Dibuka Saja di Pengadilan
-
Draf Perpres KPK Dikritik, Mahfud MD: Enggak Apa-apa
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU