Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan TNI pengerahan empat unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon (elang tempur) ke perairan Natuna, Kepulauan Riau. Hal itu sebagai bentuk perkuatan.
Mahfud menjelaskan kehadiran pesawat tempur itu menunjukkan secara "de facto" bahwa Indonesia berada di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diklaim sepihak oleh China tersebut. Hal itu disampaikannya usai bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sebuah restoran di kawasan Cikini, Jakarta.
"Ya, bagian perkuatan, bagian dari menunjukkan bahwa kita ada di sana. Kita tidak lalai," katanya, di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
"Karena gini, satu daerah kosong, kalau dibiarin didudukin orang lama-lama ada klaim 'de facto'. 'De facto'-nya kami di sini. Nah, sekarang kita yang 'de facto' gitu," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Sebelumnya, sebanyak empat unit F-16 Fighting Facon (elang tempur) bersama satu pesawat Boeing dikerahkan oleh Pangkogabwilhan I untuk berjaga di sekitar Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/1). Satu pesawat CN 235 milik TNI AL juga rencananya akan melaksanakan patroli udara maritim, kata Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, usai meninjau kesiapan KRI yang akan beroperasi besok di Faslabuh Lanal Ranai, Selat Lampa, Natuna, Selasa.
Selain pesawat, saat ini juga terdapat 7 KRI yang berjaga di Perairan Natuna.
"Besok mungkin ada 2 kapal Bakamla yang akan hadir di sini. Kita bisa bersama-sama melaksanakan operasi laut," kata dia di atas KRI Karel Satsuit Tubun-356.
Ia mengatakan, dari hasil operasi udara yang dilaksanakan, diketahui kondisi di laut masih sama seperti kemarin. Terdapat kapal-kapal ikan yang diamankan oleh kapal-kapal coast guard dan kapal pengawas perikanan China.
"Sehingga kita tetap akan hadir untuk memberikan pengakuan bahwasanya wilayah itu ZEE Indonesia," katanya. (Antara)
Baca Juga: Maruf Amin Minta China Keluar Natuna Tanpa Konflik
Berita Terkait
-
Menkopolhukam: 470 Nelayan Daftar untuk Dikirim ke Natuna
-
Maruf Amin Minta China Keluar Natuna Tanpa Konflik
-
Menag Fachrul Razi: Kereta Mekah yang Bangun China, Islam Tak Anti Aseng
-
Jokowi ke Natuna, Istana: Bukti Kedaulatan RI Tidak Boleh Diganggu
-
Plt Gubernur Kepri Usul Natuna jadi Provinsi, Kemendagri: Tidak Bisa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor