Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengakui belum bisa mengonfirmasi kebenaran informasi bahwa tim penindakannya melakukan penangkapan terhadap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (10/1/2020).
Plt Jubir KPK bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan, belum dapat memberikan informasi apa pun terkait pengembangan OTT KPK terhadap anggota KPU Wahyu Setiawan yang melibatkan Caleg PDIP Harun Masiku serta staf Hasto.
Ali juga menegaskan, tak dapat memverifikasi kebenaran informasi soal Sekjen PDIP Hasto Kristianto dijemput tim penindakan di Jiexpo, Kemayoran, Kamis hari ini, persisnya saat rakernas partai.
"Untuk kepentingan penyidikan, mohon maaf untuk sementara belum bisa kami sampaikan detailnya. Perkembangannya akan kami sampaikan kembali pada kesempatan pertama," ungkap Ali kepada awak media, Jumat (10/1/2020).
Ali menambahkan, tim penindakan hingga kekinian masih terus bekerja. Apalagi, tim KPK juga sudah mendapatkan izin Dewan Pengawas (Dewas) untuk melakukan kegiatan penyadapan atau penggeledahan dalam kasus suap PAW Anggota DPR RI.
"Tim penyidik sejak semalam sudah langsung bekerja dan saat ini izin dari dewas untuk melakukan beberapa kegiatan di beberapa tempat sudah kami terima," kata Ali.
Sehari sebelumnya, Kamis (9/1), Hasto sempat menegaskan tidak benar KPK melakukan penggeledahan dan menyegel ruangannya di kantor DPP PDIP, terkait tangkap tangan anggota KPU Wahyu Setiawan dalam kasus suap.
Namun, Hasto mengakui KPK sempat mendatangi kantor DPP PDIP tapi tak dibolehkan masuk. Sebab, KPK tak memenuhi prosedur untuk melakukan penggeledahan.
“Soal kelengkapan surat perintah yang dibawa penyidik saat ke DPP PDIP. Kalau prosedurnya sesuai, PDIP bakal mempersilakan,” kata Hasto.
Baca Juga: Surat PAW Harun Masiku yang Jadi Tersangka KPK Diteken Mega dan Hasto
"Jadi informasi penggeledahan, penyegelan itu tidak benar. Tapi kami tahu KPK terus mengembangkan upaya-upaya melalui kegiatan penyelidikan setelah OTT tersebut. Sikap partai adalah memberikan dukungan terhadap hal itu," ujarnya.
Hasto juga menepis tuduhan tim penyidik KPK sempat mengejar untuk menangkapnya di kawasan PTIK, Rabu 8 Januari.
"Tidak ada. Saya Rabu bertemu para pemred soal persiapan rakernas dan HUT PDIP," kata dia.
Berita Terkait
-
KPK Belum Dapat Izin Geledah dan Penyitaan di Skandal Urus PAW di KPU
-
Riezky Aprilia Ditanya soal Suap Harun PDIP: Saya Cuma Ikut Perintah Partai
-
Surat PAW Harun Masiku yang Jadi Tersangka KPK Diteken Mega dan Hasto
-
Skandal KPU dan Caleg PDIP, KPU Sebut PAW Diteken Ketum dan Sekjen Partai
-
Orang Dekat Jadi Tersangka KPK, Tagar #TangkapHastoPDIP Menggema
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo
-
Amnesty Catat Peningkatan Pelanggaran HAM di Era Prabowo-Gibran, Korban Terbanyak Jurnalis
-
Terungkap di Sidang: 'Utusan' Riza Chalid Datangi Rumah Direktur Pertamina
-
Anggaran Bansos 2025 Meningkat Drastis Jadi Rp110 Triliun, Sasar Jutaan Penerima Baru
-
Bukan Pidato Biasa, Bahlil 'Roasting' Tipis-tipis Petinggi Golkar Pakai Gaya Prabowo
-
Di Balik Layar Kementerian Haji dan Umrah, Presiden Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya
-
Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai! Lisa Mariana Terancam Dipenjara?
-
Prabowo Ingin Uang Sitaan Rp 13 Triliun Buat LPDP, Wamendikti Saintek Siap Gerak Cepat!
-
Pemerintah Tindak Tegas Jaringan Narkoba di Lapas, Ribuan Petugas Dimutasi ke Nusakambangan