Suara.com - Terbongkarnya skandal suap penggantian anggota DPR Pengganti Antarwaktu (PAW) 2019-2024 yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan menjadi perhatian publik beberapa hari ini.
Warganet di media sosial tampak terus mengawal proses pengusutan kasus ini. Mereka menggemakan tagar #BongkarSkandalKPU di Twitter.
Pantauan Suara.com, tagar #BongkarSkandalKPU mulai bergemuruh dan masuk daftar trending topik di Twitter pada Minggu (12/1/2020) pagi. Tagar ini telah dipakai warganet dalam 4.471 cuitan.
Warganet berspekulasi bahwa ada keterlibatan pihak lain dalam kasus suap yang juga melibatkan dua politikus partai PDI Perjuangan, Harun Masiku dan Saeful Bahri.
Seperti cuitan yang dibuat oleh @diah_soewarno02 dan melampirkan sebuah tautan artikel, berikut ini.
"Kasus hukum seringkali tak berdiri sendiri. Politik kerapkali punya ruang untuk intervensi. Apalagi KPK berada dlm kendali Dewan Pengawas. Dan Dewan Pengawas dipilih oleh presiden. Rezim penuh skandal. Saling membelit. #BongkarSkandalKPU," tulis @diah_soewarno02.
Akun @OpanMin0n juga membuat kicauan yanga kurang lebih sama. Ia mengatakan bahwa keputusan KPU masih bisa dipengaruhi sesuai "pesanan".
"Ternyata uang masih memegang peranan dalam pengambilan suatu keputusan. Ada usaha untuk menyuap KPU, artinya Keputusan KPU masih bisa dipengaruhi atau diatur sesuai pesanan. #BongkarSkandalKPU," tulis @OpanMin0n.
Untuk diketahui, Wahyu Setiawan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK yang sebelumnya terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Baca Juga: Interview: Maudy Koesnaedi 'Terjebak' Peran Zaenab Selama Puluhan Tahun
Eks anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina (ATF) yang merupakan orang kepercayaan Wahyu turut diciduk.
Selian itu, anggota DPR RI dari PDIP, Harun Masiku dan Saeful Bahri staf sekjen PDIP juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. Keduanya berperan sebagai pemberi suap.
Berita Terkait
-
Anggota KPU Ditangkap KPK, Bawaslu Diminta Awasi Suap Usai Pilkada 2020
-
Wahyu Setiawan Kena OTT KPK, Aktivis: KPU Bersih Cuma Jargon
-
Analis: 60 Persen Koruptor yang Ditangkap KPK Erat Terkait Partai Politik
-
Sudah Dua Kali OTT, KPK Era Firli Bahuri Dinilai Justru Makin Lemah
-
Dosen Al Azhar: KPK Harus Panggil Sekjen PDIP Hasto, Ada yang Janggal
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik