Suara.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam akan melakukan mogok nasional bila pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap meneruskan Rancangan Undang-undang atau RUU Omnibus Law untuk disahkan oleh DPR RI menjadi undang-undang.
"Kami juga akan aksi bersama-sama dengan seluruh elemen buruh lainnya, kalau masih pemerintah masih meneruskan langkah untuk mengeluarkan Omnibus Law," kata Ketua Harian KSPI, Muhammad Rusdi di Kantor LBH Jakarta, Jalan Kimia, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).
Rusdi menegaskan bersama serikat buruh lainnya akan keluar dari pabrik-pabrik untuk mogok bekerja.
"Tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan mogok nasional serentak se-Indonesia, para buruh-buruh akan turun, keluar dari pabrik-pabrik, kalau memang itu tidak bisa diusahakan," ujar Rusdi.
Rusdi meyakini buruh se-Indonesia sepakat menolak atas RUU Omnibus law yang dianggap hanya akan memperburuk kesejahteraan buruh, dan hanya menguntungkan para pengusaha.
"Kami akan lumpuhkan agar pemerintah kemudian membatalkan rencana omnibus law ini," tegas Rusdi.
KSPI diketahui sudah berencana menggelar aksi demonstrasi bersama para serikat buruh lainnya, menolak RUU Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Senin (20/1/2020) di Gedung DPR RI, Jakarta. Di mana, disebut bakal ada sekitar 30 ribu buruh dalam aksi tersebut.
Tak hanya di Jakarta, aksi yang sama juga bakal digelar oleh para buruh di sejumlah kota di Indonesia di hari yang sama.
Baca Juga: Tolak Omnibus Law, KSPI: Harusnya Jokowi Tiru Kebijakan SBY
Tag
Berita Terkait
-
Tolak Omnibus Law, KSPI: Harusnya Jokowi Tiru Kebijakan SBY
-
KSPI: Omnibus Law Hanya akan Membuat Buruh Makin Terpuruk
-
Tolak Omnibus Law dan Kenaikan BPJS, 30 Ribu Massa KSPI akan Geruduk DPR RI
-
Minta DPR Tuntaskan Omnibus Law 100 Hari Kerja, Jokowi Bakal Beri 2 Jempol
-
Sandiaga Setuju Omnibus Law Jokowi: Ciptakan Lapangan Kerja
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!