Suara.com - Lokasi kantor kontraktor proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas) PT Bahana Prima Nusantara tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Lantaran, kantornya dinilai tak meyakinkan karena diduga berada di kawasan perkampungan.
Berdasarkan situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), lpse.jakarta.go.id, alamat kantor PT Bahana berada di Jalan Nusa Indah Nomor 33 Rt 01 Rw 07 Ciracas Jakarta Timur.
Politisi PSI, Justin Adrian membagikan gambar di media sosial berdasarkan penelusuran di google maps. Hasilnya, ditemukan foto lokasi yang berada di perkampungan.
Hal ini yang membuat warganet mempermasalahkannya karena lokasi tidak meyakinkan. Sementara proyek revitalisasi Monas memakan anggaran hingga ratusan miliar rupiah.
Suara.com lantas mencoba menelusuri langsung lokasi tersebut. Jika mendatangi lokasi mengacu pada google maps, maka yang ditemukan adalah perkampungan warga.
Foto yang ditampilkan di google maps diduga foto lama. Pasalnya terdapat mushola yang berada dekat pabrik tahu dan rumah warga yang tidak ditampilkan di gambar google maps.
Lebar jalan di lokasi sekitar 1,5 meter. Masih bisa dilewati satu unit mobil atau truk ukuran sedang.
Namun, tidak ada rumah atau perkantoran dengan nomor 33 milik PT Bahana Prima Nusantara. Warga sekitar juga tidak mengetahui adanya perusahaan kontraktor di kawasan itu.
Warga menyebut jika mencari rumah kantor, maka jaraknya berada sekitar 100 meter sebelum lokasi. Seorang bernama Iwan disebut memiliki kantor di tempat itu.
Baca Juga: Telusuri Perusahaan Penataan Monas, Justin PSI: Kurang Meyakinkan
"Enggak ada di sini kantor, pabrik tahu saja. Coba balik lagi di dekat pertigaan ada kantor punya Pak Iwan," ujar salah satu warga di lokasi, Selasa (21/1/2020).
Ketika disambangi, terdapat tempat percetakan bernama Cahaya33. Alamatnya persis dengan informasi LPSE, Jalan Nusa Indah nomor 33.
Manajemen Cahaya33, Sri Sudarti saat ditemui membenarkan tempat ini merupakan kantor PT Bahana Prima Nusantara. Menurutnya, jika mengikuti google maps, lokasi yang diarahkan salah.
"Iya benar ini alamatnya PT Bahana. Memang kalau nyari di google maps titiknya kejauhan, malah ke pabrik tahu," jelasnya.
Meski demikian, PT Bahana hanya menyewa alamat milik Cahaya33. Kantor aslinya disebut Sri berada di kawasan Cempaka Putih.
"Kantor aslinya sih di Cempaka Putih," katanya.
Berita Terkait
-
Telusuri Perusahaan Penataan Monas, Justin PSI: Kurang Meyakinkan
-
Selatan Monas Gundul, DPRD: Pohon Bukan Dipindahkan Malah Ditebang
-
Tak Lagi Ada Lahan Parkir, Warga Harus Naik Umum Jika Masuk ke Monas
-
Tebang 190 Pohon Revitalisasi Monas, Ferdinand: Gubernurnya Gagal Fokus
-
Revitalisasi Monas Tebang 190 Pohon, Pemprov DKI: Nanti Ditanam Lagi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional