Suara.com - Setelah publik dibuat heboh oleh Keraton Agung Sejagat di Purworejo dan Sunda Empire di Bandung, kini kerajaan baru kembali muncul.
Mereka menamakan kerajaan mereka sebagai Kerajaan Warteg Bahagia yang lahir di Cimanggis, Kota Depok.
Agus Riyadi yang mengklaim dirinya sebagai Raja Warteg Bahagia ini mengaku Kerajaan Warteg Bahagia berbeda dengan kerajaan-kerajaan yang baru muncul.
Kerajaan Warteg Bahagia lahir sebagai upaya mendukung ekonomi kerakyatan masyarakat bawah hingga menengah atas.
"Kerajaan Warteg Bahagia ini sengaja didirikan karena ingin mengangkat anak bangsa dan mendukung ekonomi negara," kata Agus seperti dikutip dari Sukabumiupdate.com -- jaringan Suara.com, Senin (27/1/2020).
Agus yang dipanggil Raden Mas Bahagia ini mengklaim keberadaan kerajaannya sejalan dengan konsep dan sejarah NKRI.
Keberadaan kerajaan ini akan memperkuat negara khususnya dalam bidang ekonomi.
"Visi kerajaan adalah menjadikan merek kuliner lokal Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri," ungkapnya.
Dalam menjalankan roda kerajaan, Kerajaan Warteg Bahagia dipimpin oleh seorang saja yang dibantu oleh kabinet, mereka terdiri atas tumenggung hingga menteri. Bahkan, kerajaan tersebut juga memiliki seorang menteri pemberdayaan laki-laki.
Baca Juga: Dua Pengedar Ekstasi Diringkus di Apartemen Kawasan Jakut
Sementara itu, Menteri Komunikasi Kerajaan Warteg Bahagia Ahmad Dwi Saputro mengaku kerajaan tersebut berdiri atas keprihatinan ditengah maraknya kerajaan baru yang mengangkat isu kebangsaan.
Kerajaan Warteg Bahagia lahir untuk memperjuangkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Saat ini warteg dipandang sebagai ekonomi kelas bawah dan kalah bersaing dengan kuliner mancanegara yang semakin menjamur. Ia berharap dengan berdirinya Kerajaan Warteg Bahagia diharapkan kuliner Indonesia dapat semakin maju dan mampu bersaing dengan kuliner mancanegara.
"Kami mengajak insan kuliner Indonesia terutama para pengusaha warteg untuk bersatu dalam satu kerajaan yakni Kerajaan Warteg Bahagia."
Berita Terkait
-
Masih Remaja, Gadis Ini Dikabarkan Gantikan Posisi Pangeran Harry
-
Usai Begal di Warteg, Uang Rampasannya Dibelikan Narkoba
-
Resmi Mundur, 5 Protokol Kerajaan Ini Boleh Dilanggar Harry dan Meghan
-
Picu Komentar Nyinyir, Meghan Markle Pamer Aksi Sosialnya sebelum Menikah
-
Ini Tampang Pelaku Begal Warteg yang Tertangkap, Alay Tanggung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga