Suara.com - Sebuah bom rakitan meledak di rumah sakit umum di Hong Kong, Senin (27/1/2020). Bom rakitan itu meledak dala skala kecil.
Ledakan bom itu menyebabkan evakuasi sementara terhadap sejumlah pasien tanpa korban luka. Insiden terjadi setelah sekelompok massa pada Minggu membakar lobi dari bangunan baru di Hong Kong, yang rencananya bakal digunakan oleh otoritas sebagai fasilitas karantina, saat kekhawatiran soal wabah virus corona berkembang di China daratan.
Hong Kong didera aksi protes selama tujuh bulan terakhir, yang berfokus pada hubungannya dengan China daratan, dengan kemarahan yang diluapkan oleh massa saat menyaksikan semakin mendalamnya campur tangan dari Beijing.
Bom meledak di sebuah kamar mandi di Pusat Medis Caritas sekitar pukul 2:30 waktu setempat, menurut pernyataan polisi.
"Satuan penjinak bom menemukan benda diduga bom di dalam toilet, dengan panjang 15 cm dan berdiameter 10 cm," kata polisi.
"Petugas membawa serpihan yang diduga bom guna pemeriksaan lebih lanjut dan mengevakuasi sekitar 20 orang. Tak ada korban luka."
Hingga kini masih belum diketahui motif di balik ledakan tersebut.
Terdapat seruan dari berbagai kalangan legislator prodemokrasi, pegiat dan juga serikat pekerja medis dalam beberapa hari terakhir agar Hong Kong menutup perbatasan dengan daratan guna mencegah penyebaran virus corona.
Hong Kong pada Minggu melarang warga di Provinsi Hubei China, pusat wabah virus corona, masuk ke wilayah mereka. Pemimpin Eksekutif Carrie Lam pekan lalu menolak penutupan perbatasan lantaran dinilai tidak pantas dan tidak praktis.
Baca Juga: Benda Mirip Dinamit di Sulsel Dipastikan Bukan Bom Rakitan
Hong Kong sejauh ini telah mengonfirmasi delapan kasus orang yang terinfeksi virus corona baru, yang menyebabkan 80 orang di China daratan meninggal. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Curiga Corona, Wisatawan Hong Kong di Raja Ampat Dikasih Obat Penurun Panas
-
Wahana Disneyland Hong Kong dan Ocean Park Ditutup Terkait Virus Corona
-
Panik Virus Corona Menyebar, Persediaan Masker di Hong Kong Habis
-
Berawal dari 'Mainan', Abdul Basith Susun Rencana Tunggangi Demo Mahasiswa
-
Eks Dosen IPB Abdul Basith Juga Dijerat Pasal Permufakatan Jahat
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak